Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan seperempat korban luka-luka akibat serangan Israel ke Gaza memerlukan perawatan berlanjut imbas harus diamputasi hingga cedera serius atau cacat.

Jumlah korban luka-luka yang dimaksud WHO ada sebanyak 22.500 orang di Gaza.

"Perlu segera layanan rehabilitasi dan untuk tahun-tahun yang mendatang," bunyi laporan WHO yang diterbitkan Kamis 12 September, dikutip dari AFP.

Seperti diketahui, setidaknya 41.118 orang tewas dalam serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sementara lebih dari 95.000 orang mengalami luka-luka.

Merujuk pada laporan terbaru tentang korban diamputasi hingga cacat serius imbas serangan Israel ke Gaza, WHO menyebutkan banyak dari korban berasal dari kaum wanita dan anak-anak. Tak sedikit juga mereka mengalami lebih dari satu cacat serius.

Diperkirakan korban cacat serius sekitar 13.455 hingga 17.550 orang. Sementara korban yang diamputasi sekitar 3.105 hingga 4.050 orang.

Cacat serius lainnya yang mengubah hidup korban, di antaranya cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar parah.

Namun, perwakilan WHO untuk wilayah Palestina, Rik Peeperkorn mengaku, kebutuhan akan penanganan serius para korban luka-luka ini berbanding terbalik dengan sumber daya di Gaza terkait rumah sakit dan peralatan medis.

"Lonjakan besar akan kebutuhan rehabilitasi terjadi bersamaan dengan kehancuran sistem kesehatan," kata Rik.