Menkes Beberkan Empat Kunci Tangani Pandemi, Perubahan Gaya Hidup Hingga Vaksinasi
Ilustrasi/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan empat strategi menangani pandemi COVID-19. Strategi ini sesuai panduan yang sudah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

“WHO memberikan empat strategi yang harus dijalankan secara bersama untuk mengatasi pandemi," kata Budi dalam konferensi pers secara daring tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 yang ditayangkan di akun YouTube Kemendikbud RI, Selasa, 30 Maret.

Menkes menjelaskan, strategi pertama adalah mengubah perilaku atau gaya hidup. Perubahan ini, kata Budi, merujuk pada penerapan pola hidup sehat dan protokol kesehatan (prokes) dalam aktivitas sehari-hari.

Strategi ini adalah cara yang paling pokok dalam mengendalikan pandemi. Apalagi, berkaca dari sejarah pandemi yang terjadi di dunia, manusia dapat beradaptasi di tengah pandemi karena perubahan perilaku dan hal ini harus dilakukan dilakukan oleh semua pihak.

"Gaya hidup baru, standar prokes itu yang penting. Termasuk juga untuk proses pendidikan," ungkapnya.

Strategi selanjutnya adalah melakukan deteksi terhadap penularan COVID-19. Sebab, virus itu menjadi pandemi lantaran penularan yang tinggi.

"Ini tugas kami (Kemenkes, red). Testing, tracing, isolasi," tegasnya.

Strategi ketiga, kata Budi, penanganan pandemi COVID-19 adalah melalui vaksinasi. Meski begitu, mantan Wakil Menteri BUMN ini menyebut strategi tersebut bukan pintu keluar utama untuk membebaskan Indonesia dari pandemi. 

Sebab, prinsip vaksin hanyalah meningkatkan ketahanan tubuh terhadap COVID-19. "Bukan kita lebih kebal seperti superman," jelasnya.

Terakhir, strategi yang dilakukan adalah upaya mitigasi. Termasuk, merawat pihak yang terkena COVID-19 supaya bisa segera sembuh.

"Menghadapinya dengan empat strategi sekaligus, bukan satu. sudah terbukti umat manusia bisa, dan yang paling penting adalah perubahan perilaku, gaya hidup. karena pandemi akan stay at last for many years," pungkasnya.