Bagikan:

JAKARTA - Seorang wanita, anak dan hewan peliharaan diselamatkan dari perahu layar setelah terdampar sejauh 925 mil di lepas pantai Honolulu, Hawaii saat Badai Gilma.

Saat Badai Gilma mengamuk di Pasifik akhir bulan lalu, Penjaga Pantai di Hawaii menerima panggilan darurat dari sebuah perahu layar yang terdampar akibat badai.

Perahu itu berada sejauh 925 mil di sebelah timur Honolulu. Misi penyelamatan berlangsung selama beberapa hari, dengan bantuan Penjaga Pantai dan Angkatan Laut AS.

Menanggapi panggilan tersebut, pejabat di Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Honolulu menerima peringatan darurat dari perahu layar tersebut sekitar pukul 12:33 siang waktu setempat pada Hari Sabtu, menurut siaran pers dari Penjaga Pantai, dilansir dari CNN 4 September.

Awak pesawat berhasil menemukan kapal berbendera Prancis Albroc dan mendengar panggilan darurat dari wanita di dalamnya. Ibu dan anak itu sama-sama warga Prancis, menurut juru bicara Penjaga Pantai.

Wanita berusia 47 tahun itu mengatakan, dia dan putrinya yang berusia 7 tahun, seekor kucing, dan seekor kura-kura harus diselamatkan, setelah cuaca buruk menyebabkan mereka terdampar.

operasi penyelamatan
Operasi penyelamatan. (Sumber: Chief Warrant Officer 2 Lance Watson/US Navy)

Meskipun awak pesawat tidak dapat melakukan kontak langsung dengan wanita itu, mereka melihatnya melepaskan dua suar. Saat itu, ombak mencapai 6 kaki dan angin bertiup dengan kecepatan 20 mph, menurut laporan Penjaga Pantai.

Penjaga Pantai meminta awak tambahan dari Angkatan Laut untuk membantu misi penyelamatan.

Pada Hari Minggu sekitar pukul 9 pagi, wanita dan putrinya terlihat melambaikan tangan mereka di atas kapal oleh awak pesawat yang diluncurkan di dekatnya.

"Awak pesawat gagal berkomunikasi dengan kedua pelaut itu dengan memanggil mereka melalui radio dan menjatuhkan blok pesan," kata Penjaga Pantai.

Sore harinya, sekitar pukul 5:20 sore, awak tanker tiba di dekat kapal tetapi tidak dapat menyelamatkan wanita dan putrinya karena kondisi cuaca dari Badai Gilma.

Akhirnya, sekitar pukul 5 pagi Hari Senin, USS William P. Lawrence, Kapal perusak berpeluru kendali, tiba di lokasi kejadian dan misi penyelamatan pun dimulai. Karena kondisi perahu layar dan cuaca, awak kapal hanya memiliki waktu enam jam untuk menyelamatkan wanita dan anak itu dengan selamat.

Awak kapal kecil berhasil meluncur dari kapal Angkatan Laut dan melakukan kontak dengan perahu layar, yang berujung pada penyelamatan.

operasi penyelamatan
Ibu dan putrinya yang berhasil diselamatkan dibawa Joint Base Pearl Harbor-Hickam di Honolulu, Hawaii. (Sumber: Guillaume Maman/US Coast Guard)

Saat tim penyelamat tiba, mereka menemukan seorang wanita, putrinya, hewan peliharaan mereka, dan seorang pria yang sudah meninggal yang menurut pihak berwenang adalah nakhoda kapal.

Usai evakuasi, kapal angkatan laut bergeser dan tiba di Pangkalan Gabungan Pearl Harbor-Hickam di Honolulu pada Rabu malam, tempat ibu dan anak itu menerima perawatan.

Jenazah pria yang meninggal tidak dapat ditemukan karena kondisi cuaca dan perahu layar itu masih berada di lepas pantai hampir 1.000 mil di sebelah timur Honolulu, kata Penjaga Pantai.

Penyebab kematian pria itu dan alasan di balik mengapa mereka berada di atas perahu di jalur badai masih dalam penyelidikan, kata juru bicara Penjaga Pantai kepada CNN, Jumat sore.

Pada saat operasi penyelamatan oleh USS Lawrence, Badai Gilma berada sekitar 480 mil di sebelah timur kapal dan memiliki kecepatan angin maksimum 110 mph di dekat pusat badai, menurut laporan ahli meteorologi CNN Chad Myers.

Setelah mereda, Badai Gilma terus bergerak ke arah barat menuju posisi terakhir perahu layar yang diketahui dan berada dalam jarak 100 mil dari kapal dengan kecepatan angin 60 mph.

"Melalui perencanaan, koordinasi, dan kerja tim yang tak kenal lelah, para pengawas kami menyusun elemen-elemen kunci yang dibutuhkan untuk kasus pencarian dan penyelamatan yang dinamis seperti itu," kata koordinator misi pencarian dan penyelamatan Kevin Cooper.

"Kami bersyukur Seri Emperor dan William P. Lawrence dapat menyelamatkan ibu dan anak perempuan tersebut, yang terjebak tepat di jalur Badai Gilma," tambahnya.