Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani kembali menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dan Ukraina dalam forum internasional. Kali ini, Puan memastikan posisi Indonesia untuk Palestina dalam Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) atau forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika yang digelar di Bali.

"Jadi semua event internasional dan konferensi internasional posisi Indonesia itu jelas bahwa kita tetap berusaha mendorong (perdamaian) melalui pemerintah, melalui diplomasi parlemen, melalui semua keputusan yang Indonesia ambil," ungkap Puan di sela-sela perhelatan IAPF di Nusa Dua, Bali, Minggu 1 September.

Hal tersebut disampaikan Puan saat menjawab pertanyaan wartawan terkait pidatonya saat pembukaan IAPF yang menyinggung soal pentingnya dukungan dunia untuk kemerdekaan Palestina atas Israel, dan kemerdekaan Ukraina atas Rusia.

Puan menegaskan bawah upaya maksimal akan dilakukan Indonesia untuk misi yang mulia ini, termasuk melalui diplomasi parlemen.

"Kita terus mendorong dan berusaha, baik melalui DPR RI maupun melalui jalur Pemerintah,” tegas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

“Bahwa kemerdekaan Palestina itu adalah satu hal yang harus dilakukan bagaimana caranya yaitu melalui diplomasi dan negosiasi secara damai," sambung Puan.

Dalam sambutan pembukaan acara konferensi Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) pagi tadi, Puan menekankan isu perdamaian yang harus menjadi perhatian bersama. Selain Indonesia, IAPF dihadiri parlemen dari 20 negara Afrika.

Awalnya, Puan menyebut keadaan geopolitik yang memanas memberi dampak langsung pada rakyat di seluruh dunia termasuk Indonesia dan Afrika. Oleh karenanya, ia meminta Parlemen memberikan kontribusi lebih untuk menyelesaikan persoalan-persoalan global.

"Mengingat berbagai krisis di dunia berdampak langsung bagi rakyat di negara kita, maka Parlemen perlu lebih aktif berkontribusi menyelesaikan berbagai persoalan global," ungkap Puan.

Puan menyebut Parlemen harus mendorong perdamaian dengan mengedepankan dialog dan diplomasi negosiasi yang damai, termasuk pada konflik di Palestina dan Ukraina.

"Hal ini termasuk bahwa Parlemen harus mendorong terciptanya perdamaian. Saya mendorong kita menolak cara kekerasan. Kita harus mengedepankan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan masalah antar negara," terang cucu Bung Karno tersebut.

Puan mengatakan, perang dan konflik adalah pilihan kebijakan yang diambil satu negara. Maka dalam negara demokrasi, ia menegaskan bahwa Parlemen berperan menentukan kebijakan suatu negara apakah akan memulai perang atau menempuh cara damai.

"Termasuk dalam hal ini, kita perlu memperjuangkan kemerdekaan penuh Palestina, menghentikan perang di Gaza, Ukraina, dan berbagai wilayah yang dilanda perang dan konflik," tutur Puan.

“Demikian pula, merupakan suatu pilihan, apakah kita akan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan dan bukan zero-sum approach, atau memperkuat multilateralisme, dan bukannya melakukan kebijakan unilateral,” imbuhnya.