Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menggelar rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN) membahas peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Saya ingin mengakhiri masa jabatan ini memberikan perhatian semaksimal mungkin pada IKN sesuai dengan arahan Presiden. Nanti akan kita ikuti beberapa pertemuan-pertemuan yang lebih detail dan teknis, sekaligus ikut meramaikan suasana IKN," ujar Menko Muhadjir dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dalam rapat tersebut Menko Muhadjir mengatakan pemerintah menyiapkan langkah inklusif pembangunan manusia di kawasan IKN dengan menyiapkan SDM berkualitas. Masyarakat di wilayah IKN diharapkan turut serta dan tidak hanya menjadi penonton atas hasil-hasil pembangunan IKN saja.

Di samping itu ia juga menyoroti arus mobilisasi. Kedatangan ASN yang telah direncanakan dan akan diikuti arus urbanisasi masyarakat, sehingga harus diantisipasi karena berpotensi mempengaruhi keseimbangan tata kelola IKN yang dipersiapkan sebagai kota masa depan.

"Memang sangat kompleks, bukan hanya berkaitan dengan investasi maupun infrastruktur, namun berkaitan dengan tiga hal utama yaitu kesehatan, pendidikan, dan SDM atau man power," kata Muhadjir.

Ia menyebut langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembangunan manusia dan budaya di IKN. Di bidang kesehatan yaitu dengan memprioritaskan tenaga kesehatan lokal, perlu didukung penyiapannya dengan menyediakan mentoring khusus persiapan sebelum mendapatkan beasiswa.

Kualitas pendidikan bagi putra daerah, lanjutnya, perlu didukung lembaga pendidikan yang mumpuni dengan mendekatkan fasilitasnya di IKN.

"Warga lokal adalah pemilik awal IKN, jangan sampai pendatang baru yang nanti lebih merasa eksklusif di wilayah IKN," kata Menko Muhadjir Effendy.

Menurutnya, pembangunan IKN adalah simbol dari komitmen untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Sekaligus mengimplementasikan visi Presiden Jokowi untuk mengubah dari Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris.