Bagikan:

JAKARTA - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku dirinya tak memerlukan julukan atau jargon untuk berkampanye yang istimewa demi bisa memenangkan Pilkada Jakarta.

Hal ini disampaikan Pramono usai menyerahkan dokumen pendaftaran sebagai pasangan cagub-cawagub Jakarta bersama Rano Karno. Pramono mengklaim hanya ingin melayani warga Jakarta.

"Saya sudah sampaikan secara terbuka dengan Bang Doel (Rano Karno) bahwa kita memang benar-benar ingin membuat Jakarta lebih ramah, Lebih bersahabat, Lebih melayani, Jakarta untuk semuanya dan enggak perlu tagline yang terlalu hebat-hebat," kata Pramono di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus.

Sekretaris Kabinet ini mengaku dirinya telah memahami apa yang akan dilakukan jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Hal ini didasarkan pada kegiatan sehari-harinya yang suka bersepeda keliling Jakarta dan pengalamannya menjadi pejabat publik.

Pramono paham, selama menjabat Seskab, dirinya jarang muncul ke publik dan hanya mengurusi kegiatan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf dari balik layar. Namun, itu tak masalah baginya.

"Banyak orang bertanya kepada saya pribadi, 'Mas Pram kan enggak pernah muncul di ruang publik lebih dari 7 tahun'. Saya memang tidak pernah muncul sama sekali. Memang di wawancara juga tidak mau. Di-shoot enggak mau," urai Pramono

"Paling ada di belakangnya Pak Jokowi atau di belakang Ibu Megawati. Karena selama ini memang mengerjakan untuk dapur. Jadi orang kalau mengerjakan untuk dapur itu enggak perlu terlalu pencicilan di ruang terbuka," tambahnya.

Meski demikian, Pramono mengklaim akan bekerja dengan serius untuk membangun Jakarta. Walaupun, ia dan Rano Karno hanya diusung satu partai, yakni PDI Perjuangan (PDIP).

Pramono-Rano itu tiba sekitar pukul 11.02 WIB. Mereka nampak mengenakan pakaian khas Betawi, lengkaap dengan peci dan sarung. Keduanya, didampingi para kader PDI Perjuangan, satu di antaranyaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kesan Betawi sangat terasa pada iring-iringan Pramono Anung-Rano Karno. Sebab, tak hanya sempat menumpangi oplet berawarna biru hitam, khas film Si Doel Anak Betawi. Iring-iringan yang mendampingi Pramono Anung dan Rano Karno juga membawa ondel-ondel dan alat musik khas Betawi.