JAKARTA – Usai menggeruduk kantor DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat, ratusan kader Cabang Kota Tasikmalaya membubarkan diri, Selasa malam, 27 Agustus. Mereka pulang menyisakan seribu pertanyaan yang belum terjawab. Sebab, mereka pulang tanpa mendapat keputusan yang jelas dari DPP PPP terkait surat rekomendasi untuk Ivan Dicksan sebagai Calon Walikota Tasikmalaya.
Ketua Desk Pilkada DPC PPP Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengaku merasa kecewa. Menurutnya, sampai hari ini waktu sudah mulai pendaftaran namun belum ada keputusan.
"Jangan sampai kita tidak ada kejelasan, karena perlu ada kepastian. Karena pendaftarannya sampai tanggal 29, makanya kita dari kemarin ingin bertemu, ingin mendengarkan keputusannya ke siapa?," ujar Budi kepada wartawan di lokasi, Selasa, 27 Agustus, malam.
Budi tak mendapatkan keputusan pada Selasa malam dari Ketum DPP PPP meski dirinya telah datang jauh dari Tasikmalaya.
"Tadi pak Ketum belum memutuskan hari ini, besok katanya keputusannya finalnya. Tidak tahu alasannya. Kita suruh pulang hari ini, kita tunggu beritanya besok. Syukur kalau keputusannya sesuai dari usulan. Kalau tidak sesuai ya mohon maaf, karena DPP sendiri yang melanggar konstitusi," katanya.
BACA JUGA:
Ratusan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Cabang Kota Tasikmalaya terlihat geram atas sikap pengurus DPP PPP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Mereka geram lantaran usulan mereka tak mendapatkan jawaban pasti.
Massa dari kader partai ini pun sempat mendobrak pintu lobi utama kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"PPP bubar, PPP bubar, PPP bubar..," kata salah satu kader dengan nada geram di kantor DPP PPP Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Agustus, malam.