JAKARTA - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Usman M Tokkan atau yang biasa disapa Donnie Tokan mengaku prihatin atas kondisi partai saat ini yang dipimpin oleh Suharso Monoarfa. Menurutnya, harus ada perubahan di tubuh partai agar PPP terus eksis.
"Kami para tokoh PPP, generasi muda, dan kader-kader potensial hari ini merasa prihatin atas situasi yang ada. Kami berharap PPP bisa terus ada, maka harus ada perubahan," ujar Donnie Tokan saat dikonfirmasi wartawan, Minggu, 3 Juli.
Menurutnya, telah banyak yang meminta Suharso mundur dari jabatan ketua umum karena dirasa kurang mampu mengurus partai.
"Banyak orang yang berkeluh kesah, lalu bagaimana caranya memperbaiki. Hal itu bisa dimulai dari ketua umum yang mengubah aturan main hingga ubah sikap, karena banyak persoalan terkait itu," ucapnya.
Donnie berharap, agar masalah bisa segera selesai maka perlu dilakukan tabayyun bersama-sama. Tabayyun sendiri akan dilakukan dengan ketua umum partai, para senior dan tokoh partai, hingga kader-kader di wilayah dan cabang.
"Mengundurkan diri atau apa, maka ada mekanisme yang akan berjalan. Intinya kami masih ingin PPP eksis, karena partai ini lahir dari para kyai dan ulama sehingga pasti ada jalan," katanya.
Tanggapan Donnie Tokan tersebut juga didasari dengan adanya aksi unjukrasa di depan kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat yang berujung ricuh beberapa waktu lalu.
Sebelumnya diberitakan, aksi demo yang menuntut Suharso Manoarfa mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di depan kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Juni, lalu.
Bentrokan dipicu akibat orasi massa dari Front Kader penyelamat Partai PPP, yang dinilai menghina Ketum Partai PPP. Sehingga massa di area gedung PPP terpancing dan memanas.
Alhasil, bentrokan antara kedua kelompok massa itu tak dapat dihindarkan. Aparat Kepolisian yang bersiaga di lokasi langsung berupaya melerai bentrokan kedua massa tersebut.