JAKARTA – Uswatun (49), bos bajaj di Setiabudi, Jakarta Selatan mengaku rugi ratusan juta rupiah lantaran satu unit bajaj miliknya hilang dicuri di Jalan Subur Raya.
Uswatun menyadari bajajnya hilang pada Minggu malam, 19 Agustus disaat ia memeriksa kondisi semua unit. Seketika ia sadar jumlahnya tidak sesuai dengan yang ia miliki.
“Biasanya ada berjejer empat biji (unit), tapi ini kok engga ada satu,” kata Uswatun kepada wartawan, Selasa, 27 Agustus.
Uswatun awalnya menduga sopirnya atau anak buahnya bernama Husen yang membawa bajaj. Sebab, ia merasa kuncinya dibawa oleh Husen.
“Saya tanya sama sopir saya, dia (Husen) bilang ‘tidak bu. Kok engga ada ya mas’. Terus saya panggil ke tempat saya,” ujarnya.
“Terus saya cek CCTV di dekat lokasi. Ternyata diambil pencuri,” sambungnya.
BACA JUGA:
Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku berjumlah 2 orang. Mereka membagi tugas saat melakukan aksinya.
“Saya lihat dari CCTV ada 2 orang, ada yang mantau di jalan. Ada yang ngambil bajaj saya,” ujarnya.
Setelah kejadian itu, Uswatun membuat laporan kepolisian di Polsek Setibudi. Namun gagal, lantaran ia tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan seperti BPKB yang telah digadaikan.
“Saya belum laporan sampai saat ini. Soalnya BPKB digadai. Saya belum bisa berikan surat-suratnya,” ungkapnya.
Ia mengaku telah mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah setelah kehilangan salah satu bajajnya.
“Ruginya ratusan juta, cicilan 2,5 juta itu 2 tahun, Terus DP Rp32 juta. Kalau dihitung-hitung sampai ratusan juta,” tutupnya.