JAKARTA - Polisi di India menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang berkumpul di Kolkata untuk menuntut pengunduran diri seorang menteri negara bagian setelah kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang mengerikan terhadap dokter.
Dilansir Reuters, Selasa, 27 Agustus, para pengunjuk rasa yang dipimpin oleh para mahasiswa menerobos barikade besi yang dipasang di rute perjalanan mereka menuju sekretariat negara bagian Benggala Barat, menurut tayangan televisi.
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan pada 9 Agustus terhadap dokter berusia 31 tahun telah menyebabkan kemarahan nasional, mirip dengan protes yang meluas yang terjadi setelah pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang pelajar berusia 23 tahun pada tahun 2012 di dalam bus di New Delhi.
Seorang sukarelawan polisi ditangkap karena kejahatan tersebut dan polisi federal mengambil alih penyelidikan.
Dokter junior menolak menemui pasien non-darurat di banyak wilayah di negara itu sejak insiden di R.G. Kar Medical College, ketika mereka melancarkan protes menuntut keadilan bagi korban dan keamanan yang lebih besar bagi perempuan di rumah sakit.
BACA JUGA:
Mahkamah Agung India telah membentuk satuan tugas keamanan rumah sakit dan meminta para dokter yang melakukan protes untuk kembali bekerja, namun beberapa dokter menolak untuk mengalah, termasuk di Benggala Barat, yang beribu kota Kolkata.
Pada Selasa, lebih dari 5.000 polisi dikerahkan di Kolkata dan kota tetangga Howrah, kata seorang perwira senior, ketika protes yang dipimpin oleh beberapa mahasiswa dimulai, menuntut pengunduran diri Ketua Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee.