Bagikan:

JAKARTA - Australia akan membatasi jumlah pendaftaran mahasiswa internasional baru sebesar 270.000 untuk tahun 2025. Pembatasan ini dipicu lonjakan harga sewa rumah karena serbuan migrasi. 

"Ada sekitar 10 persen lebih banyak mahasiswa internasional di universitas kami saat ini dibandingkan sebelum pandemi, dan sekitar 50 persen lebih banyak di penyedia kejuruan dan pelatihan swasta kami," kata Menteri Pendidikan Jason Clare dalam konferensi pers dikutip dari Reuters, Selasa, 27 Agustus.

Pendaftaran mahasiswa internasional baru akan dibatasi pada 145.000 untuk universitas, yaitu sekitar level 2023, dan 95.000 untuk kursus praktis dan berbasis keterampilan.

Clare mengatakan, pemerintah akan memberi tahu universitas tentang batas pendaftaran khusus mereka.

Universitas Australia mengatakan pemerintah akan menerapkan rem tangan pada sektor ini.

"Kami mengakui hak pemerintah untuk mengontrol jumlah migrasi, tetapi ini tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan satu sektor pun, terutama yang secara ekonomi sama pentingnya dengan pendidikan," kata Ketua Universitas Australia Profesor David Lloyd dalam sebuah pernyataan.

Pendidikan internasional, ekspor terbesar keempat Australia setelah bijih besi, gas, dan batu bara, bernilai A$36,4 miliar ($24,7 miliar) bagi perekonomian pada tahun buku 2022-2023.

Tetapi jajak pendapat menunjukkan para pemilih prihatin dengan masuknya mahasiswa asing dan pekerja asing yang memberikan tekanan berlebihan pada pasar perumahan, menjadikan imigrasi sebagai salah satu medan pertempuran utama yang potensial dalam pemilihan yang tinggal kurang dari satu tahun lagi.

Imigrasi bersih mencapai rekor tertinggi pada tahun hingga September. Pada 30 Agustus 2023, melonjak 60 persen menjadi rekor 548.800, sebagian besar didorong oleh mahasiswa dari India, China, dan Filipina. Itu lebih tinggi dari 518.000 orang pada tahun yang berakhir Juni 2023.

Dalam upaya untuk menahan lonjakan migrasi, pemerintah bulan lalu menaikkan lebih dari dua kali lipat biaya visa untuk pelajar asing dan berjanji untuk menutup celah dalam peraturan yang memungkinkan mereka untuk terus memperpanjang masa tinggal mereka.