Bagikan:

NUSA DUA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tak habis pikir dengan munculnya sekelompok massa aksi yang menolak penyelenggaraan Muktamar ke-6 PKB di Nusa Dua, Bali.

Massa yang mengenakan kaos berlogo PKB tersebut berencana memasuki area penyelenggaraan Muktamar di Bali Nusa Dua Convention Center. Sempat memicu bentrokan, mereka akhirnya dibubarkan oleh pecalang dan aparat kepolisian.

Kemunculan massa kontra Muktamar ini terjadi saat perseteruan antara PKB dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memanas. Di masa pergantian ketua umum saat ini, PBNU ingin mengembalikan PKB agar sesuai dengan nilai yang menurut mereka telah melenceng.

Cak Imin pun yakin massa aksi penolak Muktamar ini merupakan preman suruhan. Maka dari itu, Cak Imin meminta siapapun yang menjadi dalang di balik aksi tersebut untuk bersikap jantan tanpa sembunyi tangan.

"Saya ingin mengimbau, kalau kalian orang baik, datang lah baik-baik, tanpa harus mengirim preman untuk mengganggu kami. Kalau kalian orang baik, jadilah manusia yang gentle, tunjukkan muka kalian. Kalau kalian kader NU jangan jadi kader NU yang pengecut," ungkap Cak Imin dalam Muktamar hari kedua, Minggu, 25 Agustus.

Di satu sisi, Wakil Ketua DPR RI itu mengapresiasi bantuan dari para pecalang atau polisi adat bali dan juga kepolisian yang membantu menekan kerusuhan dengan membubarkan massa aksi tersebut.

"Bukan kami yang mengadang, tapi pecalang-pecalang Bali. Pecalang-pecalang Bali itu keamanan masyarakat yang tidak pernah ingin ada geger-geger di Bali. Alhamdulillah di atasi dengan amat sangat cepat," jelas Cak Imin.

Kemarin, para pecalang atau polisi adat Bali membubarkan sekelompok massa yang mengenakan kaos berlogo PKB menggelar aksi di sekitar lokasi pelaksanaan Muktamar ke-6 PKB. Aparat kepolisian turut hadir dalam pembubaran massa aksi tak dikenal tersebut.

Mereka mulanya datang menggunakan sepeda motor dan belasan bus dengan titik kumpul di Lapangan Lagoon, Nusa Dua. Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan "kembalikan PKB ke NU". Dilakukan juga aksi pembakaran spanduk oleh massa tersebut.

Massa aksi tak bisa menjangkau lokasi pelaksanaan Muktamar yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center. Saat dibubarkan oleh para pecalang dan kepolisian, massa aksi sempat tak terima dan terjadi gesekan.