Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyambangi kediaman tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Syukron Makmun di kompleks Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta Selatan.

Cak Imin mengaku kedatangannya menemui Kiai Syukron dalam rangka memberikan undangan atas gelaran Muktamar ke-6 PKB yang digelar pada 24-25 Agustus mendatang di Bali. Tak hanya itu, Cak Imin juga meminta wejangan kepada Kiai Syukron atas polemik antara PKB dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Kami sowan kepada beliau meminta nasihat arahan dan petunjuk untuk menghadapi muktamar PKB 24 Agustus di Bali. Saya juga melaporkan PKB-NU. Saya tegaskan dan beliau setuju NU dan PKB tidak ada hubungan organisasi. Hubungannya hanya kultural, aspirasi dan juga historis," ungkap Cak Imin di lokasi, Kamis, 15 Agustus.

Melanjutkan, Kiai Syukron turut mempertanyakan mengapa PKB dan PBNU bisa berselisih. Pengasuh Ponpes Daarul Rahman ini pun meminta PKB memperbaiki hubungan atau islah dengan PBNU demi mencegah warga NU terbelah dua kubu.

"Saya sangat prihatin. mestinya tidak terjadi. Maka saya tadi kepada Gus Muhaimin itu tolong carikan jalan islah supaya tidak terus menerus begini, ya islah," urai Kiai Syukron.

Kiai Syukron pun meminta Cak Imin berdialog kepada PBNU untuk mempertanyakan apa penyelewengan PKB yang dimaksud PBNU saat ini. Cak Imin pun diminta menerima saran-saran perbaikan organisasi partai dari PBNU.

"Tunjukkan mana penyelewengan PKB, dan PKB siap untuk kembali ke jalan yang lurus. Itu islah pertama. Islah yang kedua, PKB siap menerima petunjuk-petunjuk dari PBNU, itu islah namanya, tanpa ikut mencampuri rumah tangga masing-masing. Ini nasihat saya kepada PKB," urai Kiai Syukron.

Di satu sisi, Kiai Syukron juga meminta PBNU untuk tidak mencampuri urusan politik PKB. "NU harus kembali kepada NU. Urusilah kepentingan umat ini kembali ke khittah tahun 1926. Tidak usah ngurusi politik lagi, politik serahkan ke PKB dan PKB harus taat dengan PBNU. Jadi, jalannya bersama," tambahnya.

Beberapa waktu lalu, puluhan kiai struktural dan pengasuh pondok pesantren berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jawa Timur, pada Senin, 12 Agustus. Mereka meminta agar PBNU segera mengambil langkah strategis dalam upaya perbaikan PKB ke depan.

Dalam pertemuan itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar memberi mandat penuh yang dinamakan "Mandat Tebuireng" kepada Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf untuk memperbaiki PKB.

“Saya mendapatkan perintah langsung dari Rais Aam untuk menindaklanjuti laporan dari para kiai,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya mengaku akan segera merumuskan sejumlah langkah memperbaiki PKB menjelang partai itu menyelenggarakan Muktamar di Bali pada 24-25 Agustus 2024.