Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merasa senasib dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri soal adanya upaya pihak tertentu yang ingin mengambil alih partai politiknya.

Pihak yang dimaksud Cak Imin adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Jelang akhir kepengurusan DPP periode 2019-2024, PKB dianggap PBNU telah melenceng dari ajaran Nahdlatul Ulama (NU). PBNU juga ingin mengevaluasi PKB.

"Ya, masyarakat sudah bisa menilai ada keinginan nafsu dari beberapa gelintir orang di PBNU untuk cawe-cawe ke PKB," kata Cak Imin di Pondok Pesantren Darul Rahman, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Agustus.

Cak Imin menegaskan PKB dan PBNU adalah dua entitas yang berbeda PKB berdiri dengan berdasarkan pada Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Sementara, PBNU berdiri dengan berdasarkan pada UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Sehingga, Wakil Ketua DPR RI itu meminta PBNU untuk tak ikut campur terhadap urusan internal PKB.

"Kita punya konstitusi. Mari kita gunakan hak konstitusi masing-masing, pakai Undang-undang Partai Politik, Pakai Undang-undang Ormas. Saya minta kalau ada yang macam macam, kembali ke konstitusi," tegasnya.

Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelumnya menyebut akan kembali memegang pucuk pimpinan tertinggi partai ini. Hal ini bukannya tanpa sebab. Menurut Mega, dengar-dengar ada pihak yang ingin mengambil PDIP.

Hal ini ditegaskan di sela-sela pengumuman calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan gubernur, untuk gelombang pertama di kantor DPP PDIP.

Awalnya Megawati bercerita kalau umurnya sudah 77 tahun dan ingin menghabiskan banyak waktu dengan cicitnya. Di usia segitu seharusnya sudah pensiun. Tapi, Mega ingin lebih banyak menghabiskan banyak waktu dengan keluarga.

"Aku bilang sama Hasto, gua pikirin dulu (jadi Ketum PDIP) Ya. To (Hasto), gue rasanya kepingin juga kumpul sama keluarga ini disuruh jadi ketum lagi, ketum lagi," kata Megawati.

Usai berucap demikian, Megawati kemudian menyinggung ada pihak yang mau mengambil PDIP.

"Udah gitu ada orang mau ngambil pula PDIP. Gile! Nah wartawan tulis, wartawan Gile. Gue mau pensiun, saya kan punya cicit kan, aduh cicitnya lucu banget. Eh, begitu dengar ini (PDIP) akan diambil kayaknya, saya mau jadi ketua umum lagi, hahaha. Keren apa nggak hayo bener nggak," kata Mega disambut tepuk tangan para kader.