Bagikan:

JAKARTA - Hong Kong menyambut dua bayi panda raksasa yang dikandung secara alami, setelah Ying Ying melahirkan sepasang bayi kembar, jantan dan betina, pekan lalu, menjadikannya induk panda raksasa tertua di dunia yang baru pertama kali melahirkan.

Ia melahirkan dua bayi panda pada 15 Agustus, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-19, setara dengan 57 tahun manusia, dengan Ocean Park, yang merupakan rumah bagi dirinya dan pasangannya Le Le, menggambarkannya sebagai "kelangkaan sejati."

Pasangan itu berhasil kawin secara alami di Ocean Park pada bulan Maret. Taman itu merahasiakan kehamilannya selama itu, dan baru mengungkapkan berita itu hampir 24 jam setelah melahirkan.

"Sebagai ibu baru pertama kali, Ying Ying tentu saja gugup selama proses itu. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya berbaring di tanah dan berputar-putar," kata taman itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Korea Times 20 Agustus.

Berita yang tidak terduga tersebut diumumkan oleh Kepala Eksekutif John Lee Ka-chiu. Menurutnya, sangat berarti bagi pasangan tersebut untuk melahirkan bayi kembar yang menandai peringatan 75 tahun Republik Rakyat Tiongkok.

sepasang bayi panda raksasa anak Ying Ying
Bayi kembar Hong Kong Ocean Park. (Instagram/hkoceanpark)

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada negara karena telah menghadiahkan panda raksasa kepada Hong Kong, yang sepenuhnya menunjukkan kepedulian dan dukungannya kepada kota tersebut," kata Lee.

"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada tim Ocean Park karena telah merawat An An, Jia Jia, Ying Ying, dan Le Le dengan baik selama bertahun-tahun, serta para ahli dari Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa Tiongkok atas dukungan berkelanjutan mereka, yang memungkinkan Ying Ying dan Le Le melahirkan sepasang anak panda tersebut," lanjutnya.

Ying Ying dan Le Le merupakan hadiah yang diberikan oleh Beijing kepada kota itu pada tahun 2007.

Perjalanan menjadi orang tua bagi Ying Ying dan Le Le merupakan perjalanan yang panjang dan sulit. Sebelumnya, pasangan ini gagal memeliki keturunan, meski telah melalui beberapa kali perkawinan alami sejak tahun 2011 dan prosedur inseminasi buatan pada tahun 2023.

Ocean Park mengatakan, Ying Ying mulai menunjukkan gejala kehamilan atau kehamilan semu termasuk nafsu makan menurun, waktu istirahat bertambah, dan perubahan kadar hormon pada akhir Juli.

Dikatakan, kehamilan tersebut "tidak mudah terdeteksi" hingga Minggu ketika dokter hewan dan pakar dari pusat panda mengonfirmasinya melalui pemindaian ultrasonografi.

Sehari sebelum melahirkan, Ying Ying menunjukkan gejala persalinan, seperti peningkatan aktivitas dan mudah tersinggung, air ketubannya pecah sekitar pukul 10 malam. Ia akhirnya melahirkan anak kembar tersebut pada pukul 2:05 pagi dan 3:27 pagi keesokan harinya setelah lebih dari lima jam persalinan.

"Kelahiran ini benar-benar langka, terutama mengingat Ying Ying adalah panda raksasa tertua yang tercatat berhasil melahirkan untuk pertama kalinya," kata ketua Ocean Park Paulo Pong Kin-yee.

"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada tim perawatan hewan dan dokter hewan taman atas dedikasi mereka yang tak kenal lelah kepada Ying Ying dan Le Le," lanjutnya.

"Terima kasih juga kepada para ahli dari Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa Tiongkok atas kemitraan jangka panjang dan bantuan profesional mereka selama bertahun-tahun, yang memungkinkan Ying Ying dan Le Le menjadi orang tua,"

Anak panda betina, dengan berat 122 gram, lahir lebih dulu, diikuti oleh saudara laki-lakinya dengan berat 112 gram.

Pihak Ocean Park mengatakan anak panda itu "sangat rapuh" dan butuh waktu untuk stabil, terutama si betina, yang suhu tubuhnya lebih rendah, tangisannya lebih lemah dan makan lebih sedikit.

Dikatakan, kedua anak panda itu menjalani perawatan intensif selama 24 jam oleh tim perawatan hewan dan dokter hewan, serta para ahli dari Tiongkok daratan, dan butuh beberapa bulan sebelum si kembar bisa bertemu dengan publik.