JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan masyarakat mengantisipasi sumber api yang bisa menyebabkan kebakaran di permukiman.
Hal ini berkaca pada kebakaran di Matraman, Jaktim, pada Kamis, 25 Maret. Riza mengatakan, warga yang tinggal di kawasan rawan kebakaran harus punya kesadaran.
"Bagi yang merokok, jangan membuang puntung rokok sembarangan, jangan sampai membakar sampah sembarangan. Kemudian stop kontak, faktor-faktor yang menyebabkan korsleting diperhatikan. Kompor gas diperhatikan. Semua harus menjadi perhatian," kata Wagub Riza saat berkunjung ke lokasi kebakaran, Kamis, 25 Maret malam.
Riza sependapat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut penyebab kebakaran Matraman hampir pasti bukan karena korsleting listrik, atau kompor, tapi karena ada motor yang terbakar.
"Letak motor berada di gang di depan rumah dan rumah ini gang buntu, sehingga warga nggak punya akses keluar. Mereka terjebak di rumah, di pagi subuh hari, dan mengakibatkan meninggalnya 10 orang," ujar Riza.
Karena itu, Riza meminta warga meminimalisasi kesulitan warga dalam upaya menyelamatkan diri jika terjadi bencana atau kebakaran.
"Mohon perhatikan meletakkan motor. Kemudian pintu harus hati-hati, sirkulasi udara juga diperhatikan. Jangan sampai orang enggak punya akses keluar," ungkapnya.
BACA JUGA:
Kebakaran rumah kontrakan di Matraman, Jakarta Timur menewaskan 10 orang. Para korban terjebak di beberapa petak kontrakan saat kebakaran terjadi pukul 04.50 WIB.
Para korban tewas ditemukan di petak kontrakan nomor dua dan tiga. Korban sudah dievakuasi dari rumah kontrakan di Jalan Pisangan Baru III RT 06/RW 10, Kecamatan Matraman. Mereka dimakamkan di TPU Pondok Ranggon.
Berikut identitas 10 korban tewas kebakaran Matraman Jaktim:
1. Sri Mulyani (50 tahun)
2. Deby (28 tahun)
3. Ria (17 tahun)
4. Dani (30 tahun)
5. Nizan (1,5 tahun)
6. Beni (42 tahun)
7. Nova (40 tahun)
8. Baeva (15 tahun)
9. Fani (20 tahun)
10. Ni Imam