CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menuntaskan penanganan kebakaran lahan seluas 17 hektare diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan di Kecamatan Cibeber, selama dua hari sejak Jumat lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya mengatakan, kebakaran lahan yang terjadi di kawasan Gunung Gombong, Desa Peuteucondong, Kecamatan Cibeber, berhasil dipadamkan tim gabungan dengan cara manual karena lokasi sulit dijangkau.
"Petugas bersama tim gabungan terdiri dari TNI/Polri, petugas Damkar Cianjur, relawan dan warga sekitar, menggunakan alat seadanya untuk memadamkan api karena mobil pemadam tidak dapat mencapai lokasi," katanya di Cianjur, Antara, Minggu, 24 September.
Pihaknya mencatat di lokasi berbeda sudah tiga kali terjadi kebakaran lahan yang diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan sehingga percikan api membakar padang rumput yang mengering.
"Pendinginan dilakukan dengan menggunakan pompa punggung yang dibawa petugas gabungan, larangan tidak membakar dan membuang puntung rokok sembarangan digencarkan di perkampungan terdekat dengan lokasi perbukitan yang sebagian besar rumputnya mengering," katanya.
Kepala Desa Peuteuycondong, M Ukasah Condre, mengatakan, dugaan sementara api yang membakar 17 hektar lahan di puncak Gunung Gombong akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan. Kejadian ini sudah terjadi tiga kali selama sepekan terakhir.
Kebakaran pertama kali dilaporkan warga terlihat di atas gunung pada Selasa, 19 September dan berhasil dipadamkan. Masih di waktu yang sama, kebakaran kembali terjadi tetapi bergeser di di bawah kaki gunung.
Sedangkan pada Jumat, 22 September api kembali terlihat dan berhasil dipadamkan setelah dua hari berkobar.
"Titik api ketiga berada sekitar tiga kilometer dari titik api pertama, titik api terlihat di lahan tidur di puncak gunung, perbatasan Desa Peuteuycondong, Kecamatan Cibeber dengan Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang,” katanya.
BACA JUGA:
Api yang sempat menjalar di atas lahan seluas 17 hektare itu dipastikan sudah padam seluruhnya setelah petugas gabungan melakukan pendinginan hingga Minggu pagi.