Bagikan:

JAKARTA - Pendukung klub sepak bola India East Bengal dan Mohun Bagan mengesampingkan rivalitas mereka dan bersatu dalam memprotes pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter peserta pelatihan di rumah sakit Kolkata.

Pertandingan Piala Durand antara klub-klub berusia seabad dari kota timur Kolkata dibatalkan pada Minggu, 18 Agustus, di tengah masalah keamanan.

Tetapi para penggemar berkumpul di dekat Stadion Salt Lake untuk menuntut keadilan bagi dokter berusia 31 tahun, yang meninggal bulan ini di R.G. Rumah Sakit Kar, memicu protes di seluruh negeri oleh para dokter.

Fans kedua klub sering berselisih saat pertandingan Derby Kolkata yang memanas, namun Sekretaris Jenderal Mohun Bagan Debashis Dutta mengatakan dia tidak terkejut dengan persatuan yang terlihat.

"Mereka mewakili masyarakat. Kejadian seperti ini menyedihkan kita semua dan kita semua menginginkan solusi cepat," kata Dutta dilansir Reuters, Senin, 19 Agustus.

Beberapa pendukung terluka ketika polisi membubarkan massa pada Minggu.

Arundhati Biswas, seorang pendukung Benggala Timur, menderita luka ringan selama protes tetapi terkejut dengan persahabatan antara kelompok-kelompok yang bersaing.

“Saya tidak pernah menyangka akan melihat musuh bebuyutan bersatu seperti ini,” kata Biswas kepada Reuters.

Dia mengatakan beberapa penggemar tim lokal lainnya, Mohammedan Sporting, juga bergabung dengan kedua kelompok tersebut.

Subrata Ray, salah satu penggemar Mohun Bagan yang ditangkap dan dibawa ke markas polisi di Lalbazar, mengatakan para pengunjuk rasa tidak melakukan kekerasan atau vandalisme.

“Kami melakukan protes secara damai,” kata Ray, seraya menyebutkan mereka dibebaskan pada malam hari setelah ketua federasi sepak bola India Kalyan Chaubey turun tangan.