Bagikan:

JAKARTA - Maskapai penerbangan Korean Air akan berhenti menyajikan mi instan cup kepada penumpangnya mulai bulan ini, saat risiko turbulensi meningkat.

Pihak perusahaan mengatakan akan berhenti menyajikan Shin Ramen Cup Noodles, satu-satunya produk mi instan yang disajikan perusahaan itu di antara waktu makan untuk penerbangan jarak jauh mulai 15 Agustus.

Sebagai gantinya, maskapai penerbangan itu akan menyajikan alternatif yang "lebih aman".

Dikatakan, peningkatan turbulensi menjadi pertimbangan untuk menghentikan layanan tersebut, memerhatikan kondisi yang tidak stabil telah menyebabkan tumpahan dan gangguan saat penumpang memakan mi pedas atau saat awak kabin menyajikannya.

"Krisis iklim baru-baru ini telah meningkatkan frekuensi turbulensi. Dibandingkan dengan 2019, frekuensinya meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini," kata seorang pejabat Korean Air, melansir The Korea Times 2 Agustus.

"Beberapa penumpang mengalami luka bakar serius," lanjutnya.

Namun, keputusan tersebut hanya berlaku untuk kursi kelas ekonomi, karena desainnya yang ringkas menyebabkan risiko tumpahan dan cedera yang lebih besar, tidak seperti kursi kelas bisnis yang lebih luas.

"Anda tahu bagaimana seorang penumpang mulai menyeruput mi di dalam kabin dan lebih banyak orang langsung tergoda untuk memesan hal yang sama," kata pejabat tersebut.

"Kemudian kru kabin sibuk menyiapkan makanan dan menyajikannya, terkadang membawa beberapa cangkir sekaligus. Ketika pesawat mengalami turbulensi dan berguncang pada saat yang sama, orang-orang dapat terluka. Hal ini terutama berlaku mengingat desain cangkir yang tidak menjamin stabilitas karena alasnya yang melingkar kecil," urainya.

Alih-alih mi instan, Korean Air berencana untuk menyediakan alternatif yang lebih aman dengan makanan ringan yang dapat dipanaskan dalam microwave seperti pizza, corn dog atau hot pocket.

"Kami belum memutuskan produk perusahaan mana yang akan menggantikan Shin Ramen," kata pejabat tersebut.

"Kami tentu akan memantau umpan balik penumpang dan, jika perlu, mengubah item menu kami untuk mencerminkan tren mayoritas," tandasnya.