JAKARTA - Kementerian Kesehatan Palestina pada Hari Jumat mencatat kasus pertama virus polio di Jalur Gaza selatan yang dilanda perang.
Kementerian tersebut mengatakan dalam siaran persnya, kasus itu ditemukan pada bayi berusia 10 bulan yang belum menerima vaksinasi polio di Kota Deir al-Balah.
Dokter menduga itu menunjukkan gejala yang sama dengan polio. Pengujian yang dilakukan di Amman mengonfirmasi, bayi baru lahir tersebut tertular jenis virus polio yang berasal dari vaksin (VDPV).
Kementerian tersebut mengonfirmasi, mereka akan melaksanakan vaksinasi polio penting dalam beberapa hari mendatang yang menargetkan anak-anak di bawah usia 10 tahun, dengan mencatat 1.200.000 dosis vaksin polio tipe 2 telah diamankan melalui koordinasi dengan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan upaya sedang dilakukan untuk mengamankan 400.000 dosis.
"Jalur Gaza tengah menghadapi bencana kesehatan sebagai akibat dari agresi genosida Israel yang sedang berlangsung, dengan menjelaskan bahwa kurangnya perlengkapan kebersihan dan sanitasi dasar serta layanan air limbah, penumpukan sampah di jalan-jalan dan di sekitar tempat penampungan pengungsi, selain kurangnya air minum yang aman telah menciptakan lingkungan yang mendukung penyebaran banyak epidemi, termasuk penyakit yang ditularkan melalui air, seperti VDPV," kata kementerian, dilansir dari WAFA 17 Agustus.
Kementerian juga mendesak masyarakat dan organisasi kesehatan internasional untuk segera campur tangan guna menghentikan agresi genosida Israel di Jalur Gaza, menciptakan kondisi untuk menyelamatkan apa yang mungkin dan segera menyediakan layanan kesehatan bagi penduduk Gaza.
BACA JUGA:
Kementerian juga menyerukan kepada semua organisasi dan badan internasional untuk segera mengambil tindakan guna membangun kembali sistem air minum dan air limbah yang aman, membuang limbah padat dan medis, memastikan masuknya bahan bakar untuk memompa air tawar bersih, dan mengamankan masuknya pasokan medis dan kebersihan tanpa syarat ke Jalur Gaza.