JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membeberkan rekaman yang diduga suara Presiden Joko Widodo. Dalam rekaman yang disimpan Hasto dalam ponselnya tersebut, diduga Jokowi mengaku bisa mengerahkan aparat penegak hukum.
"Beredar video bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri. Itu tadi video yang saya terima," ungkap Hasto ditemui di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Agustus.
Hasto lalu memutar rekaman tersebut. Namun, ia hanya memperdengarkan rekaman suara yang disebutnya sebagai Jokowi, tanpa memperlihatkan videonya. Ia juga tak menjelaskan apa konteks pernyataan dalam rekaman tersebut.
"Jangan main-main, sekali lagi, yang bikin saya sendiri, lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa. Lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri kan ndak mungkin," demikian pernyataan dalam rekaman yang diputar Hasto.
Hasto pun meminta Jokowi untuk mengklarifikasi kebenaran pernyataan dalam rekaman tersebut. Sebab, hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi buruk dalam penerapan demokrasi di Indonesia.
"Itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden karena ini berbahaya didalam demokrasi dan penegakan hukum itu sekiranya hal tersebut benar," tegas Hasto.
BACA JUGA:
Hasto pun menilai pernyataan pada rekaman yang ia putar kurang bijak. Bertepatan dengan momentum peringatan kemerdekaan RI, Hasto menegaskan semestinya setiap orang bisa menyampaikan kebebasan berpendapat.
"Ini hari kemerdekaan kita, yang seharusnya dengan kemerdekaan iti setiap orang bebas dan bertanggung jawab di dalam menyampaikan pendapatnya tetapi harus dalam koridor hukum, koridor kepentingan nasional, tidak boleh sesorang melakukan intimidasi," paparnya.