Bagikan:

JAKARTA - Eks penyidik KPK, Aulia Postiera menjadi salah satu yang identitasnya dicatut untuk mendukung calon independen di Pilgub Jakarta, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Hal ini disampaikan Aulia melalui akun Twitternya, @apostiera. Katanya, dia baru tahu datanya dicatut setelah mengecek melalui situs https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/cek_pendukung.

“Pagi ini saya mengetahui bahwa data pribadi (NIK) saya termasuk dalam pendukung calon bakal kepala daerah perseorangan untuk Pilkada DKI,” kata Aulia seperti dikutip pada Jumat, 16 Agustus.

“Padahal sama sekali saya tidak pernah memberikan dukungan tersebut,” sambungnya sambil mengunggah hasil pengecekan yang dilakukannya secara mandiri.

Aulia meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Polri bergerak mengusut pencatutan tersebut. Sebab, dia merasa data pribadinya telah dicuri.

“Menurut saya ini tindakan yang tidak elok dan melanggar hukum. Yang terjadi ini adalah bentuk pencurian dan penyalahgunaan data pribadi. Saya tidak terima data pribadi saya digunakan tanpa izin,” tegasnya.

Eks pegawai komisi antirasuah ini kemudian mengajak semua pihak untuk mengecek data pribadinya. “Bagi warga DKI atau daerah lainnya silakan dilakukan pengecekan NIK-nya,” ungkap Aulia.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengumumkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana lolos hasil verifikasi faktual kedua atas syarat dukungan untuk mendaftar sebagai cagub-cawagub Jakarta.

Pasangan disebut memiliki dukungan 677.486 warga yang dinyatakan KPU memenuhi syarat. Jumlah pendukung mereka melebihi batas minimal syarat dukungan cagub-cawagub Jakarta jalur perseorangan sebesar 618.968 orang.

"Pak Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memenuhi syarat sebagai bakal calon pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk 27 November mendatang," kata Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus.

Hanya saja, pagi ini sejumlah masyarakat mengaku tak terima NIK-nya dicatut sebagai pendukung Dharma-Kun. Hal ini diungkapkan di media sosial setelah mereka mengecek NIK-nya dalam laman www.infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/cek_pendukung.

Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku keluarga maupun kerabatnya turut dicatut NIK-nya sebagai pendukung Dharma-Kun. Padahal, mereka tak pernah diminta untuk mendukung pasangan jalur perseorangan tersebut. Juga, tak pernah menyerahkan KTP miliknya sebagai bentuk dukungan kepada tim Dharma-Kun Wardana.

"Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," jelas Anies dalam akun X @aniesbaswedan.