Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengecap bakal pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta jalur perseorangan, Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebagai calon boneka.

Hal ini diungkapkan Hasto saat kisruh dugaan pencatutan nomor induk kependudukan (NIK) sejumlah warga Jakarta menjadi pendukung Dharma-Kun. Bahkan, kata Hasto menyebut terdapat kader PDIP yang NIK-nya turut dicatut.

"Kita juga melihat sedang mengidentifikasi dari internal PDIP yang KTP-nya dicatut bagi kepentingan penciptaan calon boneka," ungkap Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Kader yang mendapati NIK miliknya dicatut menjadi pendukung Dharma-Kun adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Jakarta Timur Dwi Rio Sambodo.

Meski begitu, Hasto menegaskan PDIP tak akan melaporkan hal tersebut ke kepolisian, karena yang menjadi korban adalah perseorangan.

"Yang melapor rakyat sekarang. Ini kan yang dicatut orang per orang, bukan PDI Perjuangan. Ya, jadi orang per orang," kata ucap Hasto.

Dari masalah ini, Hasto menilai bahwa sebenarnya Dharma-Kun adalah pasangan calon yang sengaja dimajukan dalam Pilkada Jakarta berdasarkan skenario pihak tertentu untuk mencegah terjadinya risiko paslon tertentu kalah dari kotak kosong.

"Ada upaya-upaya mobilisasi sepertinya untuk menciptakan calon tandingan yang dibuat-buat. Maka, rakyat pasti akan bergerak ketika melihat ada ketidakberesan jangan sampai demokrasi dipasung hanya karena kepentingan kekuasaan," tegasnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengumumkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana lolos hasil verifikasi faktual kedua atas syarat dukungan untuk mendaftar sebagai cagub-cawagub Jakarta.

Dharma-Kun disebut memiliki dukungan 677.486 warga yang dinyatakan KPU memenuhi syarat. Jumlah pendukung mereka melebihi batas minimal syarat dukungan cagub-cawagub Jakarta jalur perseorangan sebesar 618.968 orang.

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata menyebut, Dharma-Kun dinyatakan memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta jalur independen.

"Pak Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memenuhi syarat sebagai bakal calon pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk 27 November mendatang," kata Wahyu di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Agustus.

Sehari setelah pengumuman itu, sejumlah masyarakat mengaku NIK-nya dicatut sebagai pendukung Dharma-Kun. Hal ini diungkapkan di media sosial setelah mereka mengecek NIK-nya dalam laman www.infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/cek_pendukung.

Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku keluarga maupun kerabatnya turut dicatut NIK-nya sebagai pendukung Dharma-Kun.

Padahal, mereka tak pernah diminta untuk mendukung pasangan jalur perseorangan tersebut. Juga, tak pernah menyerahkan KTP miliknya sebagai bentuk dukungan kepada tim Dharma-Kun Wardana.

"Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," jelas Anies dalam akun X @aniesbaswedan.