Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bicara soal keinginannya untuk kembali menjabat sebagai pimpinan partai dalam Muktamar ke-6 yang digelar pada 24-25 Agustus mendatang.

Cak Imin mengaku dirinya belum tentu langsung menerima mandat untuk menjabat ketua umum di periode 2024-2029. Ia menegaskan, akan ada evaluasi kepengurusan partai yang dibahas bersama seluruh jajaran, mulai dari tingkat pusat, wilayah, hingga cabang.

"Setiap Muktamar harus menyerahkan sepenuhnya kepada Muktamirin, DPC, DPW. Di muktamar itu akan ada evaluasi evaluasi kegagalan, kesalahan, kekurangan itu pasti dihajar. Tapi juga ada evaluasi keberhasilan, prestasi, penghargaan," kata Cak Imin usai menyambangi rumah dinas Wapres Ma'ruf Amin di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus.

Seandainya evaluasi partai oleh para anggota memperoleh nilai rendah, Cak Imin mengaku dirinya enggan kembali menjabat ketua umum setelah mengemban posisi yang telah dijalani selama 19 tahun teraebut.

"Nah, nanti apakah saya termasuk gagal atau berhasil, saya enggak tahu. Kalau rapot saya merah, saya enggak mau maju," ucap dia.

Terkait siapa sosok pengganti yang berpeluang menjabat ketua umum PKB selain dirinya, Cak Imin mengaku belum mengetahui. Ia menyerahkan keputusan kepada akar rumput, "DPC punya kemandirian untuk menentukan," lanjutnya.

Muktamar adalah forum pengambilan keputusan tertinggi PKB yang dihadiri oleh semua perwakilan atau utusan dari dewan pimpinan wilayah (DPW) dan dewan pimpinan cabang (DPC) di seluruh Indonesia, termasuk badan otonom PKB. Tahun ini, Muktamar dihadiri 2.300 kader PKB.

Dalam Muktamar, Ketua DPP PKB Faisol Riza selaku Ketua Organizing Committee Muktamar menyebut, PKB akan menindaklanjuti keinginan semua pengurus partai tingkat wilayah hingga cabang. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ditegaskan akan kembali memimpin partai di periode selanjutnya.

"Mengenai permintaan kepada Bapak Muhaimin sebagai ketua umum PKB untuk memimpin kembali memang itu sudah disampaikan oleh semua cabang maupun DPW meminta kesediaan beliau untuk memimpin kembali PKB di pemerintahan yang akan datang dan di kepengurusan DPP yang akan datang," kata Faisol di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Agustus.

Faisol memaparkan, agenda Muktamar diawali dengan laporan pertanggungjawaban dari Kepengurusan DPP periode 2019-2024.

Selanjutnya, jajaran PKB mengadakan sejumlah persidangan yang berkaitan dengan misalnya program atau garis-garis besar partai di kepengurusan lima tahun ke depan. Utamanya adalah apakah PKB akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau berada di jalur oposisi.

"Secara umum suara dari seluruh cabang maupun DPW sampai sekarang itu menginginkan hampir semua mengatakan meminta supaya PKB ikut bergabung di dalam pemerintahan yang akan datang," jelas Faisol.