Bagikan:

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar Muktamar ke-6 pada tanggal 24-25 Agustus mendatang. Digadang, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan diminta kembali memimpin partai periode selanjutnya.

Permintaan kelanjutan kepemimpinan Cak Imin setelah 19 tahun ini disampaikan oleh Dewan Pimpinan Partai (DPP) PKB dan kini juga sayap organisasi PKB.

"Mendukung penuh Ketua Umum Gus Muhaimin Iskandar untuk memimpin PKB sebagai Ketua Umum yang akan datang," kata Ketua Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Heru Widodo di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus.

Heru menjelaskan, Cak Imin pantas kembali memimpin PKB karena selama ini membuka ruang pada anak muda untuk berpolitik hingga memperoleh kursi di DPRD provinsi hingga kabupaten/kota.

Cak Imin sebelumnya sempat mengaku belum tentu mau kembali menjabat Ketum PKB periode 2024-2029. Sebagai sayap partai PKB, Gemasaba bakal memaksa Cak Imin jika tetap menolak memimpin partai kembali.

"Kalau Gus Muhaimin enggak mau, kami akan paksa. Harus mau. Kalau misalnya nanti ada yang menggantikan Gus Muhaimin sebagai ketua umum PKB, belum tentu memberikan ruang kepada kami, anak-anak muda PKB untuk berekspresi di politik praktis," tegas dia.

Beberapa waktu lalu, Cak Imin bicara soal keinginannya untuk kembali menjabat sebagai pimpinan partai dalam Muktamar ke-6 yang digelar pada 24-25 Agustus mendatang.

Cak Imin mengaku dirinya belum tentu langsung menerima mandat untuk menjabat ketua umum di periode 2024-2029. Ia menegaskan, akan ada evaluasi kepengurusan partai yang dibahas bersama seluruh jajaran, mulai dari tingkat pusat, wilayah, hingga cabang.

"Setiap Muktamar harus menyerahkan sepenuhnya kepada Muktamirin, DPC, DPW. Di muktamar itu akan ada evaluasi evaluasi kegagalan, kesalahan, kekurangan itu pasti dihajar. Tapi juga ada evaluasi keberhasilan, prestasi, penghargaan," kata Cak Imin usai menyambangi rumah dinas Wapres Ma'ruf Amin di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus.

Seandainya evaluasi partai oleh para anggota memperoleh nilai rendah, Cak Imin mengaku dirinya enggan kembali menjabat ketua umum setelah mengemban posisi yang telah dijalani selama 19 tahun teraebut.

"Nah, nanti apakah saya termasuk gagal atau berhasil, saya enggak tahu. Kalau rapot saya merah, saya enggak mau maju," ucap dia.