Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat menghalangi dengan segala cara yang mungkin untuk mencapai pengakuan internasional atas Palestina, kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Itu dikatakan Presiden Abbas dalam wawancara dengan Wakil Direktur Jenderal TASS Mikhail Gusman setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"AS memblokir keputusan tentang pengakuan internasional atas Palestina dan menghalangi proses ini dengan segala cara yang memungkinkan, bahkan melewati resolusi PBB yang sudah diadopsi," katanya, melansir TASS 14 Agustus.

Sejak tahun 1947, lanjut Presiden Abbas, sudah ada seribu resolusi PBB mengenai masalah Palestina yang diadopsi. Namun, tak satu pun dari keputusan tersebut yang pernah diimplementasikan.

"Sekitar tujuh ratus lima puluh resolusi oleh Majelis Umum dan sekitar delapan puluh resolusi Dewan Keamanan, sementara sisanya oleh Komite Hak Asasi Manusia dan sebagainya," ungkap Presiden Abbas.

"Ketika saya berpidato di Dewan Keamanan, saya berkata, 'Anda adalah otoritas tertinggi di dunia. Tetapi jika Anda tidak menerapkan keputusan Anda sendiri, kepada siapa lagi saya bisa menyampaikan permohonan saya? Ke surga?” lanjutnya.

"Sebagai contoh, pada tahun 2016, Resolusi 2334 disahkan. Semua negara anggota Dewan Keamanan memberikan suara setuju, bahkan AS tidak menentangnya. AS hanya abstain. Dan kemudian (mantan Presiden AS Donald) Trump berkuasa dan membatalkan keputusan ini," kenang Presiden Abbas.

Presiden Abbas diketahui melakukan kunjungan ke Rusia pada 12-14 Agustus. Ia bertemu dengan Presiden Putin di Moskow pada Hari Selasa, membahas konflik di Jalur Gaza hingga bilateral kedua negara.

Hari ini, Presiden Abbas akan terbang ke Ankara, Turki atas undangan resmi, di mana Ia akan berpidato di hadapan Majelis Umum Parlemen Turki, dihadiri oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, seperti dikutip dari kantor berita Palestina, WAFA.