Bagikan:

JAKARTA - Eks pimpinan dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertemu dengan Ketua KPK Nawawi Pomolango pada hari ini. Ada tiga pembahasan pokok di antaranya ‘Blok Medan’ yang menyeret nama Wali Kota Medan Bobby Nasution.

“Tiga hal itu singkatnya tentang 'Blok Medan', tentang proses seleksi calon pimpinan yang menyangkut kriteria yanh hrsnya dipertimbangkan oleh pansel maupun juga KPK karena KPK berkepentingan untuk itu, yaitu menyangkut etika dan ketiga soal status Firli Bahuri,” kata eks Komisioner KPK Busryo Muqoddas kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Agustus.

Busyro bilang Nawawi yang hadir dalam pertemuan itu sangat terbuka dengan masukan yang disampaikan. Adapun peserta dalam kegiatan di antaranya eks Komisioner KPK Bambang Widjojanto dan Saut Situmorang, eks Penasihat KPK Abdullah Hehamahua, hingga eks pegawai KPK Praswad Nugaraha.

Menurutnya, Nawawi juga akan menindaklanjuti masukan yang diberikan. “Tadi kami sampaikan dua jam, ya, dengan Pak Nawawi,” tegasnya.

“Beliau terbuka sekali dan prihatin sekali dengan apa yang kami sampaikan dan akan ditindaklanjuti,” sambungnya.

Sementara itu, Abdullah Hehamahua menyebut pengusutan ‘Blok Medan’ sudah seharusnya dilakukan untuk mengembalikan murua KPK. Lagipula, menjerat keluarga presiden yang melakukan praktik lancung pernah dilakukan dulu.

“KPK (pernah, red) menangkap besan Presiden SBY (Aulia Pohan). Jadi kalau besan Presiden SBY saja bisa ditangkap KPK apalagi cuma mantu presiden,” ujarnya.

 

“Oleh karena itu, ‘Blok Medan’ itu harus diseriusi oleh KPK sehingga demikian, baik mantu yang berkaitan dengan presiden haeus diproses,” tegas Abdullah.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suryanto Andili mengungkap istilah 'Blok Medan' dalam sidang terdakwa Abdul Gani Kasuba. Nama ini sering dipakai dalam proses Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.

Suryanto ketika itu menjelaskan ‘Blok Medan’ merujuk pada Wali Kota Medan Bobby Nasution setelah ditanya jaksa. Sedangkan dalam kesempatan berbeda, eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba justru menyebut istilah tersebut merujuk pada Kahiyang selaku anak Jokowi yang juga istri dari Bobby.