JAKARTA - Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata mengatakan pada Hari Senin, mereka memulai penyelidikan terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) setelah juara Olimpiade An Se-young baru-baru ini mengkritik manajemen asosiasi tersebut.
Kementerian akan memeriksa "keadaan seputar kontroversi" yang dipicu oleh tuduhan An tentang "manajemen cedera yang tidak memadai" dan partisipasi paksa dalam kompetisi.
Penyelidikan tersebut juga akan mencakup potensi masalah sistemik dalam BKA dan penggunaan subsidi negara.
"Kami akan melakukan penyelidikan komprehensif terhadap dugaan masalah tersebut dengan mewawancarai pejabat asosiasi dan anggota tim nasional, melakukan inspeksi di tempat dan berkonsultasi dengan para profesional," kata kementerian yang akan merilis temuan hasil penyelidikan bulan depan, melansir The Korea Times 12 Agustus.
Penyelidikan tersebut akan mencakup keadilan proses seleksi pemain nasional dan masalah kesejahteraan pemain, termasuk gaji.
"Penyelidikan ini akan menjadi kesempatan untuk menerapkan langkah-langkah berorientasi masa depan bagi pemain bulu tangkis dan atlet di cabang olahraga lainnya," tambah kementerian tersebut.
BACA JUGA:
Lee Jung-woo, kepala biro olahraga kementerian yang mengawasi penyelidikan, mengatakan, "Kami akan menjawab pertanyaan mendasar tentang apakah asosiasi tersebut memenuhi tanggung jawabnya kepada para pemain dengan benar."
Kontroversi tersebut mencuat setelah An mengkritik tim nasionalnya dan asosiasi tersebut, karena salah menangani cedera lututnya dan mempertahankan praktik yang ketinggalan zaman dan tidak efisien.
An sendiri sukses meraih medali emas dari nomor Tunggal Putri, cabang olahraga Badminton dalam gelaran Olimpiade Paris 2024.
Itu menjadi medali emas pertama nomor tunggal atlet Negeri Ginseng dalam 28 tahun terakhir, sejak legenda tunggal putri Korea Selatan dan dunia Bang Soo-hyun meraih emas pada Olimpiade 1996 Atlanta.