JAKARTA - Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi hampir 500 petugas kesehatan tewas dan ratusan lainnya terluka, sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada Oktober tahun lalu.
Melansir WAFA 11 Agustus, kementerian merinci lebih dari 310 orang telah ditangkap dan 130 ambulans telah dihancurkan oleh pasukan Israel di Gaza.
Selain itu, fasilitas kesehatan dan stafnya di Tepi Barat telah menghadapi lebih dari 340 serangan Israel selama periode yang sama.
Lebih jauh kementerian menjelaskan, penargetan infrastruktur medis yang disengaja oleh pasukan pendudukan Israel telah sangat menghambat akses warga terhadap layanan kesehatan yang penting.
Kondisi yang memburuk terkait dengan air dan sanitasi, diperparah oleh kepadatan penduduk, telah menyebabkan peningkatan penyakit yang dapat dicegah dan kematian dini, menurut pernyataan tersebut.
"Gaza kini menghadapi bencana kesehatan masyarakat akibat sumber daya air yang tidak aman dan kurangnya kebutuhan kebersihan dasar bagi lebih dari 1,7 juta orang yang mengungsi secara paksa," tambah kementerian.
Pernyataan tersebut juga mencatat kekurangan kritis tenaga kesehatan dan pasokan medis, termasuk anestesi dan antibiotik, yang telah membuat penyedia layanan kesehatan berjuang keras untuk menyelamatkan nyawa.
BACA JUGA:
Kementerian Kesehatan juga menyerukan bantuan kemanusiaan tanpa syarat untuk mengatasi kekurangan yang parah dan membantu evakuasi korban luka untuk menerima perawatan medis yang menyelamatkan nyawa di luar negeri.
Sejauh ini, agresi Israel terhadap Gaza, sebagai balasan serangan kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas terhadap wilayah selatan Israel, telah mengakibatkan 39.790 korban jiwa warga Palestina yang terdokumentasi, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di samping 91.702 korban luka-luka.