Bagikan:

JAKARTA - Setelah menjalani perawatan intensif selama satu pekan di ruang ICU Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kondisi kesehatan balita berinisial MFW (1,5) korban penganiayaan di Cilincing masih belum sadarkan diri.

"Belum sadar, tapi sudah ada perbaikan. Sudah ada kemajuan yang berarti," kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Selasa, 6 Agustus.

Saat ini, MFW masih menjalani perawatan intensif. Tim dokter RS Polri juga masih memasang ventilator oksigen di area pernafasan korban.

"Masih pakai ventilator. Kemarin sudah kita coba untuk bernafas spontan, tapi beberapa saat memerlukan pemasangan alat bantu nafas lagi," ujarnya.

Korban balita MFW mulai menjalani perawatan setelah mengalami cidera kepala berat dan dirawat di ICU untuk anak.

"Masih sampai saat ini, tapi ada perkembangan-perkembangan, perbaikan. Tapi masih pakai ventilator atau alat bantuan napas," katanya.

Tanpa ventilator, korban belum mampu untuk bernapas secara spontan dan akhirnya ventilator dipasang lagi.

"Insya Allah nanti beberapa hari ke depan sudah (membaik). Doa kita, mudah-mudahan baik ya," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, balita berinisial MFW (1,5) korban penganiayaan orang tua asuh di sebuah kontrakan Jalan Tipar Cakung, Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, masih menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramatjati.

MFW mengalami pendarahan selaput otak berdasarkan hasil CT scan RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Kamis, 1 Agustus. MFW merupakan korban penganiayaan oleh pelaku Aji Aditama (25) dan Tofantia Aranda Stevhanie (21), istrinya.

"Korban W ini sudah memakai bantuan napas, kondisi cedera kepala berat. Sudah ada CT scan adanya perdarahan pada selaput otak, kemudian ada pembengkakan pada otak, dan ada luka memar di kepala, di dada, di punggung, perut, dan sebagainya," kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Kamis, 1 Agustus.

MFW saat ini masih dirawat secara intensif di ruang ICU khusus anak-anak. MFW dirawat oleh dokter spesialis anak sub ICU. Kemudian dirawat juga oleh dokter bedah saraf, dan dokter gizi.

Sejumlah dokter spesialis telah melakukan operasi terhadap bayi tersebut untuk mengevakuasi pendarahan yang ada di otaknya.