Bagikan:

JAKARTA - Delapan orang ditangkap dan tiga petugas polisi terluka dalam bentrokan terkait kasus penikaman bocah di Southport, Inggris.

Kedelapan orang tersebut ditahan pada Jumat, 2 Agustus malam di Sunderland, kata Kepala Polisi Northumbria Inspektur Helena Barron.

Bentrokan terbaru terjadi beberapa hari setelah protes kekerasan sayap kanan pecah di kota barat laut Southport, di mana seorang remaja laki-laki menikam tiga bocah berusia antara enam dan sembilan tahun dalam acara di sekolah tari.

Delapan anak lainnya juga mengalami luka tusuk, dan lima di antaranya berada dalam kondisi kritis bersama dua orang dewasa yang diyakini terluka saat melindungi mereka.

Video yang beredar di media sosial dari protes Sunderland menunjukkan kantor polisi setempat terbakar dan banyak orang berkumpul membawa poster anti-imigran.

“Pemandangan mengejutkan yang kita saksikan di Sunderland malam ini benar-benar tidak dapat diterima,” kata Kepala Inspektur Barron dilansir CNN, Sabtu, 3 Agustus.

“Saya ingin menegaskan dengan jelas bahwa kekacauan, kekerasan dan kerusakan yang terjadi tidak akan ditoleransi," kata dia.

Dinas pemadam kebakaran setempat mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran bagunan di pusat kota dan telah mengerahkan enam mobil pemadam.

Awal pekan ini, polisi mengatakan mereka yakin massa di Southport turun ke jalan karena laporan yang belum dikonfirmasi yang berspekulasi tentang identitas remaja tersangka penikaman.

Remaja berusia 17 tahun bernama Axel Rudakubana, disidang di Pengadilan Magistrat Liverpool pada Kamis.

Dia didakwa dengan tiga dakwaan pembunuhan dan 10 dakwaan percobaan pembunuhan, serta kepemilikan benda tajam.

Polisi mengatakan tersangka lahir di Wales dan tinggal di desa terdekat, menurut Reuters.