JAKARTA - Bank pembangunan daerah (BPD) Bank DKI mencatat penyaluran kredit secara keseluruhan pada kuartal II tahun 2024 sebesar Rp53,56 triliun.
"Angka ini meningkat 6,88 persen dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp50,11 triliun, sebagaimana tercatat pada laporan keuangan Bank DKI periode Juni 2024," kata Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo dalam keterangannya, Jumat, 2 Agustus.
Pada kuartal II 2024, Bank DKI mencatatkan kredit dan pembiayaan segmen UMKM yang tumbuh sebesar 22,78 persen dari Rp4,41 triliun per Juni 2023 menjadi Rp5,41 triliun Per Juni 2024.
Lebih rinci, kredit mikro periode Juni 2024 meningkat 27,99 persen menjadi Rp3,81 triliun dari sebelumnya Rp2,98 triliun pada Juni 2023, serta kredit ritel periode Juni 2024 meningkat 11,94 persen menjadi sebesar Rp1,60 triliun dari sebelumnya Rp1,43 triliun pada Juni 2023.
"Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM ini mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif menjadi sebesar 10,11 persen dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI periode Juni 2024," jelas Agus.
Selain itu, tren positif juga tercatat pada kredit dan pembiayaan konsumer periode Juni 2024 tumbuh 9,05 persen menjadi sebesar Rp22,83 triliun dari sebelumnya Rp20,94 triliun periode Juni 2023.
Kredit dan pembiayaan Menengah, disebut Agus, tumbuh 12,40 persen menjadi sebesar Rp1,89 triliun dari sebelumnya Rp1,68 triliun pada Juni 2023.
Lalu, kredit dan pembiayaan Komersial (termasuk term loan) periode Juni 2024 tumbuh 1,48 persen menjadi sebesar Rp23,41 triliun dari sebelumnya Rp23,07 triliun pada Juni 2023.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Agus menjelaska BUMD milik Pemprov DKI ini memprioritaskan pada penyaluran kredit secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian.
"Menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, Bank DKI terus berupaya mengadaptasikan strategi serta mencari peluang baru utamanya pada sektor yang stabil dan potensial untuk meningkatkan nilai secara jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya.