Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp20,02 miliar hingga kuartal II tahun 2024.

Jumlah ini tercatat melesat sebesar 115,9 persen dari capain peride yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Sementara total kredit pada kuartal II sebesar 12,1 persen (yoy) atau mencapai Rp6,8 Triliun.

Pertumbuhan tersebut turut menopang pertumbuhan total aset Bank Raya di Kuartal II menjadi sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 9,0 persen (yoy).

"Komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan penyaluran kredit digital selama semester 1 2024 yang mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3 persen (yoy), sehingga mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 81,5 persen (yoy) mencapai Rp1,5 trilliun," ujar Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia, Kamis, 25 Juli.

Bank Raya juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 5,7 persen (yoy).

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 55,4 persen (yoy) menjadi Rp772 miliar, tabungan menjadi Rp1,5 triliun atau tumbuh 5,1 persen (yoy) dan deposito menjadi Rp6,3 triliun atau tumbuh 1,9 persen (yoy).

Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan digital saving yang tumbuh sebesar 22,3 persen (yoy).

"Pertumbuhan digital saving menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur yang mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari," sambung Bagus.

Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio CASA Bank Raya pada kuartal II 2024 menjadi 26,8 persen, dari sebelumnya pada 24,0 persen di kuartal II 2023.

Pertumbuhan dari sisi Kredit yang berhasil diimbangi dengan pertumbuhan dari sisi Dana Pihak Ketiga membuat kondisi likuiditas Bank Raya tetap terjaga.

Tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya pada kuartal II 2024 sebesar 78,25 persen dari sebelumnya sebesar 73,77 persen pada kuartal II 2023.

Dari sisi permodalan, perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio total CAR pada kuartal II 2024 sebesar 40,84 persen, yang mayoritas merupakan modal Tier 1 yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan.