JAKARTA - Bank pembangunan daerah (BPD) Bank DKI mencatat pertumbuhan kredit mikro kepada pelaku UMKM selama kuartal II tahun 2023. Plt Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono menyebut, angka kredit mikronya mencapai Rp2,98 triliun.
"Kredit mikro menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan sebesar 52,50 persen menjadi Rp2,98 triliun pada Juni 2023 dari posisi Rp1,95 triliun pada Juni 2022," kata Amirul dalam keterangannya, Kamis, 3 Agustus.
Selain itu, BPD milik Pemprov DKI ini juga mencatatkan tren kinerja positif secara year on year (yoy) dalam penyaluran kredit di segmen lainnya.
Amirul menjelaskan, kredit ritel selama kuartal II tumbuh sebesar 74,46 persen menjadi Rp1,43 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp821,54 miliar pada Juni 2022.
Kredit mikro juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan sebesar 52,50 persen menjadi Rp2,98 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp1,95 triliun pada Juni 2022.
Selain itu, kredit konsumer juga mencatat pertumbuhan sebesar 14,23 persen menjadi Rp20,94 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp18,33 triliun pada Juni 2022.
"Begitu pula dengan kredit skala lebih besar, seperti kredit menengah yang tumbuh 16,18 persen menjadi Rp1,68 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp1,45 triliun pada Juni 2022," urai Amirul.
BACA JUGA:
Sementara itu, segmen kredit komersial tumbuh 2,03 persen menjadi Rp16,45 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp16,13 triliun pada Juni 2022, seiring strategi penyaluran kredit komersial yang dilakukan secara selektif oleh Bank DKI.
Kredit sindikasi juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu tumbuh 33,48 persen menjadi Rp6,62 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp4,96 triliun pada Juni 2022.
Penyaluran pembiayaan untuk segmen syariah juga tumbuh 10,19 persen menjadi sebesar Rp7,82 triliun pada Juni 2023, dari sebelumnya Rp7,09 triliun di Juni 2022.
Lebih lanjut, berdasarkan data sampai dengan Juni 2023, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kinerja kredit dan pembiayaan sebesar Rp50,11 triliun dari Rp43,64 triliun atau meningkat sebesar 14,82 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Seiring dengan peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut turut mendorong peningkatan aset Bank DKI sebesar 12,08 persen hingga menjadi Rp82,00 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp73,17 triliun di Juni 2022," imbuhnya.