Bagikan:

JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Pijar Foundation menggelar kegiatan Indonesia Future Network (IFN) dengan tema Future Food and Nutrition.

Kegiatan itu bertujuan membahas strategi dan aksi kebijakan guna memperkuat ketahanan pangan dan kualitas nutrisi Indonesia, sekaligus mempromosikan kolaborasi lintas sektor.

Dalam kegiatan itu turut melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), Perkumpulan Warga Muda.

"Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius. Kita perlu ekstensifikasi lahan, intensifikasi hasil pangan, dan diversifikasi dari beras ke bahan lain. Regenerasi pertanian juga menjadi isu penting mengingat banyak anak muda tidak mau lagi bekerja di sektor pertanian," ujar Kepala Staf Presiden, Moeldoko dalam keterangannya, Kamis, 1 Agustus.

Kegiatan itupun mengumpulkan 21 pemuda-pemudi dari sektor privat, pemerintahan, dan lembaga swadaya masyarakat serta akademisi. Mereka dilibatkan dalam membahas terobosan aksi dan kebijakan demi mewujudkan ketahanan pangan dan kualitas nutrisi nasional.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono turut memberikan pandangannya. Menurutnya, saat ini dibutuhkan langkah strategis untuk menghadapi berbagai permasalahan, khususnya, ancaman kemarau yang berpengaruh pada sektor pangan.

"Transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern, serta penyediaan makanan bergizi dan minum susu bagi 82,9 juta orang Indonesia pada 2029 menjadi beberapa prioritas yang akan didorong. Untuk mewujudkan hal ini, kita perlu mengantisipasi beberapa tantangan, seperti kemarau dan El Nino," ucapnya.

Sementara Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation, Cazadira F. Tamzil menekankan pentingnya ekosistem kolaborasi antara pemuda dan Pemerintah untuk mendorong ketahanan pangan dan kualitas nutrisi.

"IFN Future Food and Nutrition menghasilkan hasil konkret yakni rencana aksi kolaborasi yang disampaikan langsung ke Pemerintah. Pasca IFN, kami berkomitmen terus mendorong implementasi Rencana Aksi Kolaborasi tersebut," ungkapnya.

Terpisah, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden dan penyelenggara Indonesia Future Network, Muhammad Ichsan Karim berharap IFN jadi forum inovasi sektor-sektor krusial yang jadi tantangan masa depan.

“Inovasi dan kolaborasi jadi kebutuhan saat ini, sehingga tantangan ketidakpastian yang bisa muncul mendadak mampu diatasi," kata Ichsan.