Survei SMRC: 25 Persen Warga Tak Percaya Vaksin COVID-19 Aman
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei SMRC merilis jajak pendapat masyarakat mengenai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 nasional. 

Direktur riset SMRC Deni Irvani menyebut masih banyak warga yang tidak percaya vaksin yang disediakan pemerintah aman bagi kesehatan.

Hasilnya, 64 persen warga percaya vaksin COVID-19 yang disediakan pemerintah aman bagi kesehatan penggunanya. Ada 25 persen yang tidak percaya, dan 11 persen tidak menjawab.

"Ini bisa kita lihat bersama-sama bahwa sikap terhadap vaksin ini punya hubungan dengan kecenderungan perilaku warga untuk mau divaksin dan tidak," kata Deni dalam pemaparan survei secara virtual, Selasa, 23 Maret.

Deni menjelaskan ada 8,4 persen responden yang pernah menerima ajakan untuk menolak vaksinasi. Kemudian, sebanyak 91,3 persen mengaku tidak pernah diajak menolak vaksin. Sementara 0,3 persen tidak menjawab.

"Ternyata ada warga yang pernah menerima ajakan untuk menolak vaksin. Jumlahnya tidak banyak. Tapi, tentu kalau kita dari sekitar 180 juta warga dewasa dalam populasi survei ini tentu jumlah ini tidak sedikit, warga terpapar dengan ajakan menolak vaksin," jelas dia.

Selain itu, Deni memaparkan jumlah responden yang telah menjalani vaksinasi yakni sebanyak 2,7 persen. Sementara, 97,3 persen menyatakan belum mendapat vaksin.

Survei ini dilakukan pada periode 28 Februari hingga 8 Maret 2020. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 3,07 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.