JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengutuk demonstran sayap kanan setelah pecahnya kekerasan di London dan di tempat lain menyusul pembunuhan tiga bocah di Southport, Inggris.
“Sejauh menyangkut kelompok sayap kanan, ini terkoordinasi, ini disengaja,” katanya pada konferensi pers, Kamis, 1 Agustus dilansir Reuters.
“Ini bukan protes yang terjadi begitu saja. Ini adalah sekelompok individu yang benar-benar cenderung melakukan kekerasan,” sambungnya.
BACA JUGA:
Polisi Inggris mendakwa seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun atas kasus pembunuhan tiga gadis muda dan 10 sangkaan percobaan pembunuhan dalam serangan pisau di kelas tari.
Dilansir Reuters, remaja yang tidak dapat disebutkan namanya karena usianya, menjalani persidangan di Pengadilan Magistrat Liverpool pada Kamis, 1 Agustus, atas penyerangan pada Senin di acara liburan musim panas "Taylor Swift yoga dan tari" untuk anak-anak di kota tepi pantai Southport.
Buntut penyerangan itu, kerusuhan terjadi di kota barat laut Inggris pada Selasa setelah informasi hoaks tersebar di media sosial yang menyebutkan tersangka di balik penikaman tersebut adalah seorang migran Islam radikal. Pengunjuk rasa anti-imigran berdatangan ke kota tersebut dari tempat lain.
Di London pada Rabu, ribuan orang berkumpul di dekat kediaman perdana menteri di Downing Street, meneriakkan “Selamatkan anak-anak kami”, “Kami ingin negara kami kembali” dan “Hentikan perahu (migran)”, serta nyanyian sepak bola Inggris. Lebih dari 100 orang ditangkap.
Polisi mengatakan serangan itu tidak terkait dengan terorisme dan tersangka lahir di Inggris, sehingga membantah spekulasi mengenai asal usulnya.
“Meskipun dakwaan ini merupakan tonggak penting dalam penyelidikan ini, ini masih merupakan penyelidikan langsung,” kata Kepala Polisi Serena Kennedy pada konferensi pers.
Selain menewaskan tiga anak perempuan berusia enam hingga sembilan tahun, serangan pada Senin di kota yang biasanya sepi itu menyebabkan delapan anak lainnya menderita luka tusuk.
Lima orang masih dalam kondisi kritis di rumah sakit, bersama dengan dua orang dewasa yang berusaha melindungi mereka, kata polisi.