Bagikan:

JAKARTA - Enam belas orang tewas  ketika bom meledakkan kafe desa di negara bagian Borno, Nigeria, yang merupakan pusat pemberontakan militan Boko Haram.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang juga melukai beberapa orang tersebut.

Juru bicara kepolisian Nahum Kenneth Daso mengatakan pada Kamis, 1 Agustus, pemerintah telah memberlakukan jam malam 24 jam setelah serangan itu, yang terjadi hanya seminggu setelah ledakan ranjau darat di jalan raya di negara bagian Borno yang menewaskan tujuh tentara.

Penduduk setempat Kachallah Goni mengatakan kepada Reuters, dirinya mendengar ledakan keras sekitar pukul 19.30 pada Rabu, 31 Juli di kafe populer di desa Kawuri, beberapa kilometer dari Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno.

Mustapha Modu, warga setempat, mengatakan dia menemukan 20 mayat dari kafe tersebut.

Nigeria menghadapi serangkaian tantangan keamanan termasuk pemberontakan kelompok Islam yang sudah berlangsung lama di wilayah timur laut, kekerasan separatis di wilayah tenggara, pencurian minyak yang merajalela di Delta Niger, dan penculikan untuk meminta tebusan oleh geng-geng kriminal.

Pada Kamis, ribuan orang melakukan protes di kota-kota di Nigeria melawan ketidakamanan yang meluas, meningkatnya biaya hidup, dan masalah pemerintahan.