Bagikan:

JAKARTA - Para pejabat tinggi Iran akan bertemu dengan perwakilan sekutu regional Iran dari Lebanon, Irak dan Yaman.

Iran dan sekutu membahas potensi pembalasan terhadap Israel setelah pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran, lima sumber mengatakan kepada Reuters.

Wilayah ini menghadapi risiko konflik yang meluas antara Israel, Iran dan perwakilan sekutunya setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu, 31 Juli termasuk pembunuhan komandan senior Hizbullah pada Selasa dalam serangan Israel di pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut.

Perwakilan dari sekutu Iran di Palestina, Hamas dan Jihad Islam, serta gerakan Houthi yang didukung Teheran di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan kelompok perlawanan Irak akan menghadiri pertemuan di Teheran, kata sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.

“Iran dan anggota perlawanan akan melakukan penilaian menyeluruh setelah pertemuan di Teheran untuk menemukan cara terbaik dan paling efektif untuk membalas rezim Zionis (Israel),” kata seorang pejabat senior Iran yang mengetahui langsung pertemuan tersebut, Kamis, 1 Agustus.

Pejabat Iran lainnya mengatakan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan anggota senior Garda Revolusi elite Iran akan hadir.

“Bagaimana tanggapan Iran dan kelompok perlawanan saat ini sedang ditinjau. Ini pasti akan terjadi dan rezim Zionis (Israel) pasti akan menyesalinya,” kata Jenderal Mohammad Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata Iran, mengatakan kepada TV pemerintah.

Iran dan Hamas menuduh Israel melakukan serangan yang menewaskan Haniyeh beberapa jam setelah dia menghadiri pelantikan presiden baru Iran di Teheran pada Rabu.

Namun para pejabat Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan yang memicu ancaman balas dendam terhadap Israel dan menambah kekhawatiran konflik Israel-Hamas di Gaza akan berubah menjadi perang besar di Timur Tengah.

Panglima angkatan udara Israel Tomer Bar, berbicara pada upacara wisuda militer di Israel pada Rabu, 31 Juli malam, memperingatkan Israel akan mengambil tindakan terhadap siapa pun yang berencana menyakiti warganya.

“Kami juga sangat siap dalam pertahanan. Ratusan tentara pertahanan udara, bersama dengan personel kontrol udara, ditempatkan di seluruh negeri dengan sistem terbaik, siap menjalankan misinya,” kata Bar.