Bagikan:

JAKARTA - Venesia berencana menaikkan biaya masuk bagi wisatawan ke salah satu destinasi terkenal dunia tersebut, setelah pengenaan biaya masuk saat ini hanya berdampak terbatas untuk mengurangi jumlah pengunjung.

Venesia untuk pertama kalinya memberlakukan biaya masuk sebesar 5 euro pada Bulan April untuk wisatawan harian yang datang pada hari-hari yang sangat padat, dengan harapan membatasi pengunjung.

Skema percontohan, yang telah diawasi ketat oleh tempat-tempat wisata Eropa lainnya, hanya berlangsung selama 29 hari dan berakhir dua pekan lalu, membuka jalan bagi periode konsultasi untuk memutuskan bagaimana melanjutkan proyek tersebut di masa mendatang.

Simone Venturini, anggota dewan kota yang bertanggung jawab atas pariwisata dan kohesi sosial, mengatakan penilaian awal positif dan mengonfirmasi sistem tersebut akan diperbarui pada tahun 2025, meski mengakui bahwa masih ada banyak pengunjung.

"Pada beberapa akhir pekan, jumlah pengunjung lebih sedikit dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu. Tetapi, tidak seorang pun menduga semua wisatawan harian akan menghilang secara ajaib," katanya, dilansir dari Reuters 25 Juli.

"Ini akan lebih efektif di tahun-tahun mendatang ketika kita menambah jumlah hari dan menaikkan harga," tambahnya, tanpa mengatakan berapa banyak pengunjung yang mungkin harus membayar pada tahun 2025.

Dewan Kota Venesia berupaya untuk mencegah lonjakan wisatawan harian, terutama selama akhir pekan dan hari libur ketika pengunjung dapat mencapai 100.000 orang, dua kali lipat jumlah penduduk lokal. Namun, orang-orang yang memiliki reservasi hotel tidak perlu membayar retribusi.

Namun, tidak semua orang di Venesia, yang merupakan situs warisan dunia UNESCO, menganggap skema tersebut harus dilanjutkan.

"Ini benar-benar gagal. Kota ini masih dipenuhi wisatawan," kata anggota dewan oposisi Giovanni Andrea Martini, menambahkan jumlah orang yang membayar biaya telah menurun karena tersebar kabar bahwa denda yang diancam tidak terwujud.

Venturini mengakui "sangat sedikit, atau mungkin tidak ada denda", tetapi mengatakan itu merupakan awal yang sengaja dibuat lunak.

"Dalam fase percobaan ini, daripada mendenda orang, kami fokus pada pemberian informasi kepada mereka," katanya.

Martini menganjurkan sistem pemesanan gratis untuk slot pengunjung untuk mencegah keluarga berpenghasilan rendah tidak mampu membayar, tetapi sistem itu mampu melacak kedatangan calon wisatawan.

"Kami perlu memperingatkan orang, jika mereka datang pada hari-hari tertentu, mereka tidak akan bersenang-senang," katanya, seraya menambahkan tujuan jangka panjang adalah untuk menarik kembali penduduk tetap yang telah meninggalkan kota dalam beberapa tahun terakhir karena penyewaan jangka pendek semakin mendominasi pasar perumahan.