Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Hari Kamis menekankan, ASEAN harus terus mendorong implementasi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai gencatan senjata di Gaza.

Berbicara dalam Pertemuan Retreat dalam gelaran 7th ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM) para Menteri Luar Negeri ASEAN di Vientiane, Laos, Menlu Retno mendorong ASEAN untuk bersatu dalam menyuarakan dihentikannya genosida dan segera dilakukannya gencatan senjata yang permanen di Palestina.

"ASEAN harus terus mendorong diimplementasikannya Resolusi 2735. ASEAN juga penting untuk mendukung Fatwa Hukum (Advisory Opinion) dari Mahkamah Internasional," ungkapnya

Sebagai Organisasi yang berdasarkan aturan (rules-based) dan di mana negara anggota berkomitmen untuk menghormati Hukum Internasional, maka penting bagi ASEAN untuk menyuarakan pentingnya penghormatan hukum internasional secara konsisten, tanpa kecuali, termasuk untuk Palestina, tegas Menlu Retno.

Diketahui, Resolusi Dewan Keamanan PBB 2735 yang disepakati bulan lalu, merupakan proposal tiga fase gencatan senjata di Gaza yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Sebanyak 14 anggota DK PBB memberikan suara untuk resolusi yang mendukung rencana gencatan senjata tiga fase yang ditetapkan oleh Presiden Biden pada tanggal 31 Mei. Sementara, Rusia memilih abstain dari pemungutan suara.

Resolusi tersebut menyambut baik usulan gencatan senjata baru, menyatakan Israel telah menerimanya, meminta Hamas untuk menyetujuinya, dan "mendesak kedua pihak untuk sepenuhnya melaksanakan ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa syarat."

Resolusi tersebut juga merinci usulan tersebut dan menjelaskan bahwa "jika negosiasi berlangsung lebih lama dari enam minggu untuk tahap pertama, gencatan senjata akan tetap berlanjut selama negosiasi terus berlanjut."

Hamas menyambut baik penerapan resolusi yang dirancang AS, mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka siap untuk bekerja sama dengan para mediator dalam menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut "yang konsisten dengan tuntutan rakyat dan perlawanan kami."

Terpisah, sumber-sumber medis di Gaza pada Hari Rabu mengatakan, sedikitnya 55 orang tewas dan 110 lainnya terluka dalam serangan Israel yang terjadi dalam 24 jam terakhir, dikutip dari WAFA.

Itu menjadikan jumlah korban tewas warga Palestina akibat agresi mematikan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, kini melonjak menjadi 39.145 orang, sementara sedikitnya 90.257 orang lainnya mengalami luka-luka.