Bagikan:

JAKARTA - Presiden Kenya William Ruto kembali mengangkat sejumlah menteri yang baru saja dipecatnya pekan lalu untuk masuk kembali ke kabinet pemerintahan.

Dilansir Reuters, dalam pidato yang disiarkan televisi, Jumat, 19 Juli, Ruto mengumumkan 11 penunjukan – enam orang dari kabinet sebelumnya – dan yang lainnya akan segera menyusul.

Penembakan massal pekan lalu merupakan konsesi terhadap tuntutan protes yang dipimpin pemuda yang telah memaksanya untuk menarik usulan kenaikan pajak sebesar 2,7 miliar dollar AS di tengah krisis terbesar dalam dua tahun masa jabatannya sebagai presiden.

Salah satunya, Hanifa Farsafi, memasang daftar nominasi di X dengan tulisan "DITOLAK" dengan stempel merah.

Protes tersebut membuat Ruto terjebak antara tekanan dari pemberi pinjaman untuk membayar utang yang tinggi dan masyarakat yang terguncang karena biaya hidup yang tinggi. Pemerintah telah mengusulkan langkah-langkah penghematan untuk mempersempit defisit yang disebabkan oleh penundaan usulan kenaikan pajak.

Media Kenya sebelumnya melaporkan beberapa anggota oposisi politik kemungkinan besar akan ditunjuk dalam kabinet baru Ruto.

Para pengunjuk rasa menentang gagasan pemerintah persatuan, dan mengatakan bahwa kesepakatan antara koalisi yang bersaing hanya akan melanggengkan tradisi dalam politik Kenya di mana para pemimpin mengkooptasi oposisi dengan pekerjaan dan tunjangan sementara masyarakat tidak merasakan manfaat apa pun.