Bagikan:

JAKARTA - Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna menjelaskan kronologi pesawat Trigana Air yang tergelincir.

Nandang menjelaskan, awalnya pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-YSF ini berangkat pada pukul 10.55 dari landasan udara Halim Perdanakusuma menuju Makassar, Sulawesi Selatan.

Beberapa menit setelah lepas landas, pilot melaporkan kepada pemandu lalu lintas udara (ATC) jika pesawat mengalami masalah teknis.

ATC mengarahkan pesawat Trigana Air untuk putar balik, kembali mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Pada pukul 11.26 WIB, pesawat mengalami crash landing atau kegagalan pendaratan.

"Terjadi satu insiden proses pendaratan pesawat mengalami crash landing ataupun kegagalan landing. Pesawat kemudian melakukan pendaratan, tapi dibelokkan ke kanan karena satu roda kendaraannya mengalami kerusakan," kata Nandang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 20 Maret.

Saat mendarat itulah, ban Trigana Air tersebut pecah dan terbakar. Pesawat swing ke kanan keluar dan berhenti di ujung Runway 06.

"Pada saat akhir pendaratan terjadi percikan api, dan sedikit terbakar, tapi tidak keseluruhan badan pesawat," ujar dia.

Pesawat kargo tersebut berisi dua pilot, satu teknisi, dan 1 flight operation officer. Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden tergelincirnya pesawat ini. "Seluruh kru selamat. Saat ini mereka menjalani perawatan di rumah sakit terdekat," sebut Nandang.

Dari kasus ini, PT Angkasa Pura II (Persero) memutuskan untuk menutup runway Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan sementara waktu, sesuai dengan NOTAM nomor A0693/21.

Ia menjelaskan, ada tujuh penrbangan yang terkena imbas pengalihan. Dua penerbangan dari pesawat Batik Air dan dua penerbangan Citilink. Penerbangan tersebut dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta.

"Calon penumpang kita siapkan bis dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Soekarno Hatta. Total ada ada 27 bus yang mengantar penumpang," ungkap dia.

Saat ini, pesawat Trigana Air yang tergelincir tersebut sedang menunggu proses evakuasi. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menganalisis penyebab masalah teknis yang mengakibatkan pesawat tergelincir.