Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Argentina memecat wakil menteri olahraga, Julio Garro, gara-gara ia menuntut permintaan maaf dari kapten timnas Lionel Messi atas kontroversi nyanyian rasisme selama perayaan kemenangan Copa America.

Video siaran langsung gelandang Argentina Enzo Fernandez di akun Instagramnya mendapat sorotan luas setelah pemain berusia 23 tahun itu dan rekan satu timnya dari Argentina terdengar menyanyikan nyanyian rasis dan diskriminatif, yang ditujukan kepada pemain keturunan Afrika di tim Prancis.

“Mereka bermain untuk Prancis, tetapi orang tua mereka berasal dari Angola. Ibu mereka berasal dari Kamerun, sedangkan ayah mereka berasal dari Nigeria. Tapi di paspor mereka tertulis bahasa Prancis,” demikian kutipan yang memicu kontroversi.

Nyanyian tersebut juga menyinggung referensi yang menghina tentang hubungan penyerang Prancis dan Real Madrid Kylian Mbappe dengan model transgender Ines Rau.

Meskipun tidak jelas apakah Messi adalah bagian dari rekaman kontroversial tersebut, Garro yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Olahraga pada Maret tahun ini, menuntut permintaan maaf dari pemenang delapan kali Ballon d’Or dan Presiden AFA Claudio Tapia.

“Kapten timnas juga harus keluar meminta maaf atas kasus ini. Presiden AFA (Asosiasi Sepak Bola Argentina) yang sama. Saya pikir itu tepat. Hal ini membuat negara kita berada dalam posisi yang buruk, dengan begitu banyak kejayaan,” kata Garro dalam pernyataan radio dilansir Indian Express, Kamis, 18 Juli.

Tak lama setelah pernyataan Garro disiarkan, Kantor Presiden Argentina Javier Millei menyatakan di X, “Tidak ada pemerintah yang dapat menentukan apa yang harus dikomentari, apa yang harus dipikirkan atau apa yang harus dilakukan terhadap Tim Nasional Argentina, Juara Dunia dan Juara Amerika Dua Kali, atau kepada warga negara lainnya. Karena alasan ini, Julio Garro tidak lagi menjabat Wakil Menteri Olahraga Nasional,” demikian postingan @OPRArgentina.