Bagikan:

JAKARTA - Tim investigasi yang bekerja mencari  motif di balik percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald Trump menemukan pesan yang diposting ke platform game Steam yang mereka yakini ditulis oleh tersangka.

Pelaku mengatakan "13 Juli akan menjadi pertunjukkan perdana saya, saksikan perkembangannya," menurut tiga sumber penegak hukum yang diberi pengarahan tentang penyelidikan.

Penyelidik juga menemukan pencarian di internet untuk Trump dan Presiden Joe Biden melalui telepon milik Thomas Matthew Crooks, kata sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut kepada ABC News.

Crooks (20) diketahui pernah mencari tanggal rapat umum Trump di Butler, Pennsylvania, dan tanggal Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, kata sumber tersebut.

Ponsel tersangka adalah salah satu dari beberapa perangkat yang dikumpulkan oleh penyelidik penegak hukum saat mereka berupaya menyusun timeline upaya pembunuhan terhadap mantan presiden tersebut dalam rapat umum pada Sabtu akhir pekan lalu.

“Apa yang mulai muncul adalah potret anak muda bermasalah yang beralih ke kekerasan,” kata John Cohen, kontributor ABC News dan mantan kepala intelijen di Departemen Keamanan Dalam Negeri dilansir Kamis, 18 Juli.

Cohen, yang berspesialisasi dalam fenomena penembak massal, mengatakan penyelidik mungkin tidak pernah menentukan motif tunggal atau pasti atas serangan tersebut.

Sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan kepada ABC News, penelusuran riwayat telepon tersangka tidak mengungkapkan indikasi pandangan politik Crooks atau motif penembakan tersebut.

Penyelidik juga tidak menemukan jejak digital dari tersangka yang menunjukkan adanya afiliasi dengan kelompok teroris internasional atau domestik. Mereka juga tidak dapat mengidentifikasi hubungan ideologis apa pun dengan Trump dan/atau Biden, menurut sumber.

“Kemungkinan besar penyebabnya adalah kombinasi dari masalah kesehatan mental, keyakinan ideologis, dan rasa keluhan pribadi, kombinasi faktor yang sama yang terjadi di hampir setiap penembakan di sekolah dan serangan yang menimbulkan korban massal selama beberapa tahun terakhir. Seperti halnya insiden-insiden tersebut, tanda-tanda peringatannya adalah ada di sana, mereka tidak dikenali," kata Cohen.

“Ancaman itu nyata tetapi orang-orang di sekitarnya tidak mengerti apa yang mereka saksikan atau bagaimana hal itu akan terjadi pada Sabtu lalu,” imbuhnya..

FBI pada Minggu pagi mengidentifikasi Crooks sebagai tersangka. Secret Service/Dinas Rahasia AS mengatakan penembak jitu menembak mati Crooks di tempat kejadian.

Petugas pemadam kebakaran Corey Comperatore, seorang ayah yang menghadiri rapat umum tersebut, tewas, dan dua orang lainnya yang berada di dekatnya terluka, kata para pejabat.

Saat penyelidik menganalisis telepon tersangka, mereka melihat riwayat pencariannya, termasuk pertanyaan untuk Trump dan Biden. Namun riwayat penelusuran tersebut tidak serta merta mengungkapkan pandangan politik Crooks, kata sumber kepada ABC News.

Pejabat penegak hukum yang menyelidiki upaya pembunuhan tersebut mengatakan kepada anggota parlemen pada Rabu, soal 20 menit telah berlalu antara saat penembak jitu Dinas Rahasia pertama kali melihat Crooks di atap dan saat tembakan pertama dilepaskan, menurut beberapa pejabat penegak hukum dan anggota parlemen yang diberi pengarahan mengenai masalah tersebut.