JAKARTA - Perburuan jaringan narkoba Fredy Pratama masih dilakukan. Terbaru, kelompok narkotika ini disebut mengubah pola peredarannya.
"Pola mereka sudah mulai berubah," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Selasa, 9 Juli.
Polri mengklaim tak akan terkecoh dengan perubahan pola yang dilakukan jaringan tersebut. Sebab, semua informasi telah dikantongi.
Hanya saja, Mukti enggan merinci perihal perubahan itu. Tapi, untuk pengemasan masih menggunakan cara lama yakni menggunakan teh Cina.
"Kemasan masih sama cuma cara dia masuk ke Indonesia itu yang berbeda," sebutnya.
Bahkan, dalam waktu dekat, Mukti menyebut pihaknya akan melakukan penindakan untuk memberantas jaringan Fredy Pratama di Indonesia.
"Nanti kita dengan Bea Cukai akan melakukan ops gabungan lagi," kata Mukti.
BACA JUGA:
Fredy Pratama merupakan pimpinan salah satu gembong narkoba terbesar yang kerap memasok barang haram ke Indonesia.
Sejauh ini, Polri telah menangkap 60 orang anggotanya. Bahkan, tak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah seiring berjalannya waktu. Dari puluhan orang anak buah Fredy Pratama, empat di antaranya menjalankan laboratorium narkoba atau pabrik ekstasi di Sunter, Jakarta Utara.