BANDAR LAMPUNG - Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung AKP AG menjadi salah satu tersangka sindikat peredaran narkoba jaringan Fredy Pratama yang dirilis Mabes Polri. Polda Lampung menyebut AKP AG berperan sebagai kurir dalam sindikat narkoba internasional Fredy Pratama.
AKP AG diamankan oleh Bid Propam Polda Lampung beberapa waktu lalu. Keterlibatan AKP AG dalam sindikat peredaran narkoba jaringan Fredy Pratama terungkap setelah Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung menangkap dua orang kurir narkoba jaringan Fredy Pratama yakni FR dan AA.
Dalam penangkapan FR di salah satu hotel mewah di Bandar Lampung pada Selasa pekan lalu, Polda Lampung menyita 21 kilogram sabu-sabu. Polda Lampung lalu melakukan pengembangan dengan menangkap AA di Pekanbaru, Riau pada Kamis (11/5/2023).
AA sebagai kurir narkoba yang membawa 21 kilogram sabu-sabu dari Riau ke Lampung lalu diterima oleh FR. Dari hasil interogasi terhadap AA terungkap jaringan narkoba itu dikendalikan oleh HY, KD dan MN yang merupakan narapidana di Lapas Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Polda Lampung menyebut AKP AG merupakan kurir spesial dari sindikat narkoba jaringan Fredy Pratama. Namun Polda Lampung tidak memerinci peran AKP AG sebagai kurir spesial dari sindikat narkoba jaringan internasional yang dikendalikan oleh Fredy Pratama.
Selain AKP AG, dari 26 tersangka sindikat narkoba jaringan Fredy Pratama yang dirilis oleh Mabes Polri, selebgram Adelia Putri Salma menjadi bagian dari jaringan narkoba Fredy Pratama.
Adelia Putri Salma menerima aliran dana dari bisnis narkoba yang dilakukan oleh suaminya Khadafi alias David yang saat ini menjadi narapidana di Lapas Nusakambangan.
Dari penangkapan AKP AG dan Adelia Putri Salma, Polda Lampung menyita sejumlah aset milik keduanya karena diduga dibeli dari hasil sindikat narkoba.
Barang bergerak yang disita berupa enam mobil mewah, yakni Toyota Alphard dengan pelat nomor B 214 DEL, Mitsubishi Pajero BG 1629 TD, dan BMW K 404 FI. Selanjutnya, Toyota Innova F 1520 IJ, Jaguar B 2132 PBK, dan Mercedes-Benz B 196 FRL
Selain menyita enam mobil mewah, Polda Lampung juga menyita perhiasan emas, buku rekening, dan ATM milik para tersangka. Saat ini enam mobil mewah tersebut terparkir di halaman Mapolda Lampung.
Wakil Direktur (Wadir) Reserse Narkoba Polda Lampung AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya juga membenarkan keterlibatan AKP AG dalam sindikat narkoba Fredy Pratama.
“Iya, dari total 26 tersangka itu ada AKP AG yang masuk dalam sindikat yang diamankan Polda Lampung,” kata AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya di Polda Lampung, Selasa kemarin.
AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menjelaskan, AKP AG dan Adelia Putri merupakan dua dari 26 tersangka yang ditangkap Polda Lampung dan Satgas Pemberantasan narkoba Mabes Polri dalam kurun waktu dua bulan.
"Pelaku narkoba mendapatkan keuntungan yang luar biasa atau high profit. Pelaku peredaran narkoba jaringan internasional ini sangat sistematis," jelas AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.
Lebih lanjut AKBP Doffie Fahlevi menerangkan, pihaknya menyita sejumlah aset milik para tersangka dengan total senilai Rp 19 miliar.
"Jadi Rp 19 miliar itu dari penjualan narkoba dan benda bergerak lainnya," ujar AKBP Doffie Fahlevi.
BACA JUGA:
AKBP Doffie Fahlevi menyebut Lampung merupakan segitiga emas zona merah peredaran narkoba. Narkoba dari sindikat internasional tersebut masuk dari luar negeri ke Lampung melalui Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
"Kita tahu bersama Lampung merupakan segitiga emas merupakan zona merah untuk peredaran narkoba dari sejarah sejak lama," kata AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.