Bagikan:

BANDAR LAMPUNG - Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan bahwa anggota Polri khususnya di jajarannya agar dapat bekerja sebaik-baiknya dan ikhlas dalam menjalankan tugas serta mengayomi masyarakat.

"Lakukanlah pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya, dengan amanah dan sebagainya. Penghargaan itu ibarat rezeki yang akan datang dari arah yang tidak diduga-duga," kata Irjen Helmy Santika dilansir ANTARA, Rabu, 25 Oktober.

Menurutnya, penghargaan tak perlu diminta, akan tetapi semua personel diperintahkan bekerja sesuai aturan.

"Sebetulnya penghargaan untuk kinerja tidak usah diminta, karena hal itu akan didapatkan dengan sendirinya, asalkan kinerjanya baik," kata dia.

Pernyataan ini disampaikan Kapolda Lampung menanggapi, Mantan Kasat Resnarkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami yang beralasan tidak pernah mendapatkan penghargaan sehingga memilih menjadi kurir narkoba Fredy Pratama.

"Saya menilainya begini, berarti dia (AKP Andri) tidak ikhlas dalam melaksanakan tugasnya," kata dia.

Polda Lampung sambung Irjen Helmy Santika sebenarnya mempersiapkan penghargaan untuk AKP Andri atas kinerjanya sebagai Kasat Resnarkoba Polres Lampung Selatan

"Namun, fakta berkata lain, sebelum penghargaan itu diberikan, AKP Andri ketahuan terlibat dalam jaringan narkoba internasional Fredy Pratama," kata dia.

Karenanya, Polda Lampung memutuskan menolak penghargaannya dan kemudian meminta Propam agar yang bersangkutan diproses baik itu secara kode etik disiplin maupun pidana.

"Jadi sebetulnya kami dari Polda Lampung sudah berencana ingin memberikan penghargaan, tapi untung belum saya tandatangani dan sudah ketahuan, ternyata dia (AKP Andri) terlibat dalam jaringan Fredy Pratama," kata dia.

Eks Kasat Resnarkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami-tertuang dalam surat dakwaan—nekat mengkhianati institusi Polri dan memilih bergabung dengan jaringan narkotika internasional Fredy Pratama kecewa tak pernah mendapat penghargaan dengan berbagai prestasi yang dicapainya.