Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 27 orang, termasuk 19 polisi dan personel otoritas lainnya, terluka ketika tumpukan besar kembang api ilegal yang disita meledak di Filipina selatan. Ledakan merusak rumah, hotel, dan bandara internasional.

Dua korban ledakan Senin, 8 Juli berada dalam kondisi serius di rumah sakit di kota pelabuhan selatan Zamboanga.

Wali kota memerintahkan penyelidikan mengapa rencana penghancuran kembang api yang dilakukan oleh ahli persenjataan polisi berubah menjadi ledakan besar.

Dilansir CBS News, Selasa, 9 Juli, polisi ahli bahan peledak sedang menumpuk kembang api di lapangan terbuka untuk disposal.

Tapi tumpukan kembang api yang telah disiram air, tiba-tiba meledak. Ledakan tersebut sangat dahsyat hingga memecahkan kaca jendela sejauh tiga kilometer menurut pejabat dan asksi mata.

Terminal penumpang di bandara internasional Zamboanga, sekitar dua kilometer dari lokasi ledakan, mengalami kerusakan ringan namun tidak ada korban cedera atau penundaan penerbangan yang dilaporkan, kata Otoritas Penerbangan Sipil Filipina.

Kembang api yang diproduksi secara ilegal tersebut diangkut dari gudang di kota Zamboanga di mana terjadi ledakan yang tidak disengaja pada tanggal 29 Juni yang menyebabkan lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka.