Bagikan:

JAKARTA - Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Suharyono menyebut kematian dari pelajar sekolah menengah pertama (SMP), Afif Maulana meninggal akibat tindakannya yang melompat dari atas Jembatan Kuranji, Padang. Hal ini diperkuat dengan beberapa keterangan dari sejumlah saksi hingga barang bukti.

“Dugaan kuat AM meloncat. sejak awal sudah kami nyatakan kesaksian, Barang Bukti, keterangan ahli dan lain-lain,” kata Suharyono saat dikonfirmasi Minggu, 7 Juli.

Ia menjelaskan jika luka yang dialami korban adalah tulang iga yang patah. Hal ini memperkuat bukti jika korban melompat dari jembatan kuranji yang ketinggiannya mencapai 18 meter.

Oleh sebab itu, Suharyono membantah jika luka pada tubuh Afif Maulana akibat tindakan penganiayaan oleh anggotanya.

“Mengakibatkan tulang iga belakang kiri patah satu sampai dengan enam menusuk paru-paru kiri 11 cm. Lebam mayat, setelah 9 jam mayat ditemukan. Nampak luar kiri lecet-lecet jatuh dari motor,” ujarnya

“Bukan aniaya. (Berdasarkan) keterangan 10 dari dokter Forensik,” sambungnya.

Diketahui, korban Afif ditemukan tewas mengapung di Sungai Batang Kuranji, Padang, Sumbar pada 9 Juni 2024. Saat ditemukan, ada luka memar pada bagian punggung dan perut korban.

Dari investigasi lembaga bantuan hukum Padang dan keterangan saksi di lokasi, Afif dan beberapa rekannya dituduh akan tawuran lantas mendapat banyak tindakan penyiksaan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar.